Mau tanya,
Untuk Judol apa ada kaitannya dengan sex, narkoba dan perdagangan manusia? Apa ada kejadian Admin Slot yang gak perform dijual ke tempat prostitusi ? Dan apakah penggunaan Narkoba dilingkungan tempat kerja di sana dianggap wajar ?
Perdagangan manusia udah jelas. Semua pekerja judol dan scammer yang ada di daerah golden triangle(perbatasan thailand, kamboja, laos) dan dubai itu semua hasil human tafficking, mereka kerja tanpa visa kerja dan paspor ditahan company biar ga bisa kabur. Ada orang hrd dari company yang tugasnya pasang dan sebar postingan soal loker di sosmed, dan tiap mereka berhasil membawa orang maka orang hrd itu dapet komisi gede(belasan juta per kepala). Ini juga berlaku untuk orang marketing yang mengajak teman dari negaranya untuk kerja, orang itu bakal dapet imbalan belasan juta juga, makanya jika teman ada yang kerja judol dan cerita-cerita, pasti ngajak-ngajak karena komisinya ya lumayan. Saya pribadi menghindari sih, karena menjaga nama baik saya didepan relasi dan keluarga di indonesia.
Untuk orang marketing yang ga perform kalau di company saya dulu, akan ditawarkan mau bayar peifu(denda) 30-50 juta atau ya akan dijual ke company. Ada beberapa yang ga perform tapi tetep dikasih lanjut kerja, biasanya kalo orangnya emang rajin banget dan baik sama bos. Company tempat dulu saya kerja sempat terima banyak orang dari nepal yang gak bisa kerja sama skali, dan akhirnya banyak banget yang dijual lagi ke tempat lain. Tapi entah setelah itu kabarnya gimana. Jujur ada sedikit kepikiran bisa aja mereka itu dijual organnya di tempat lain itu, tapi sampai sekarang belom nemu pastinya.
Untuk dijual ke prostitusi saya belum pernah dengar, baik perempuan maupun laki-laki yang sudah didepak karena tidak perform. Memang setelah mereka hilang, saya gak pernah dapat contact mereka.
Untuk prostitusi dan narkoba, saya ada cerita pengalaman pribadi. Saya kebetulan dari background yang pendidikannya cukup bagus jadi bisa dibilang saya punya priviledge ilmu lebih jadi saya perform sangat diatas rata-rata. Saya dan leader lain dikasih liburan gratis ke pulau pribadi punya bos di dekat manila. Saya dan rekan-rekan lain waktu itu langsung dikasih katalog isinya perempuan-perempuan yang perawakannya seperti model tiongkok. Kebetulan karena saat itu saya emang udah ada pacar yang kerja di company yang sama jadi saya gak bisa milih dong, tapi teman-teman saya semuanya didampingin sama perempuan yang parasnya seperti artis tiongkok, benar-benar high class. Di pulau liburan itu juga bos saya bawa berbagai macam narkoba, cuma itu untuk bos-bos besar saja, para bawahan dan team leader tidak dikasih. Saya pun sudah deg-degan kalau dipaksa pake, karena saya emang dari muda gak suka mabuk atau apapun itu yang berbau obat-obatan. Pengalaman sekali seumur hidup yang gak bisa dilupain, benar-benar mirip seperti di film-film mafia.
Diluar dari pengalaman itu, tempat kerja saya tidak ada narkoba yang diperbolehkan karena mantan bos saya waktu itu sangat ketat. Narkoba, judol, bahkan akun crypto tidak boleh dibuka di area tempat kerja.