Sebenarnya jawaban point kedua & ketiga tergantung dari jenis pekerjaannya yg dilamar.
Bahkan ada beberapa pekerjaan yg sangat berbahaya seperti militer yg merekrut prajurit buta warna untuk misi khusus (hal ini sangat berguna untuk melihat kamuflase musuh).
Bagaimana dgn penderita mata minus/plus dan berkacamata yg memegang atau melamar suatu pekerjaan tertentu? apkh bisa berbahaya? tentu saja bisa sangat berbahaya & fatal, tapi biasanya selama masih dalam batas toleransi tidak akan terlalu dipermasalahkan dan banyak juga mahasiswa/karyawan yg berkacamata minus/plus.
Apalagi jika memakai softlens... dari segi estetika tentu tidak terlihat
"kekurangannya pada mata".
Masalahnya... media alat bantu kacamata/softlens buta warna ini belum SEPOPULER kacamata minus/plus, dimana media alat bantu kacamata/softlens butawarna ini harganya cukup lumayan mahal, berkisar Rp. 12jt - 15 jt bahkan bisa lebih.
Jika targetnya kesembuhan, tentunya membutuhkan media alat bantu.... alat bantu itu bernama chromagen atau enchroma (berupa kacamata atau softlens khusus), hampir sama halnya dgn penderita mata minus/plus yg membutuhkan media alat bantu yaitu kacamata/softlens minus/plus.
Info lengkap ada :
-
http://www.color-blindness.com
-
www.perdami.or.id (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia)
-
http://www.icoph.org (International Council of Ophthalmology)
Sudah periksa ke dokter spesialis mata? hasil diagnosisnya apa? buta warna karena genetik atau penyakit?
Mungkin keterangan di atas bisa sedikit memberikan solusinya.
Semoga bermanfaat.