Sedikit sharing, sebelum diberlakukan karantina wilayah waktu itu, di tempat ane zona merah, 1 balita terkena dan dilarikan ke RS Sarjito Yk..
Mendadak di grup logo ijo jadi waswas..
Apalagi peran media yang mempublish dengan menyebut nama kampung A (P*jokusum*n). Bikin panik pokoknya
Kedua ortu juga diperiksa karena terikat...
Dan akhirnya semua sudah dinyatakan negatif, balita tsb sembuh... (masuk berita juga)
Yang ane lakukan waktu itu ya bener2 tidak berpergian(seperlunya), kurangi aktivitas keluar rumah, sambil memantau perkembangan didaerah ane.. (hanya bisa mantau dari media berita).
After dinyatakan zona merah
Kemudian masyarakat sudah ngerti apa yang harus dilakukan, ditempat makan (burjonan) mulai menyediakan galon air, sabun untuk cuci, di bank mulai dipasang tempat cuci tepat depan pintu masuk, jalanan jadi sepi, orang jualan hanya terlihat beberapa terkhusus yang pendapatannya harian (sepinya sampai sekarang).
Ada juga ane melihat ketika beli sarapan pagi waktu itu, ada orang (mulai dari anak seumuran sekolahan, sampai masmas muda) yang bagi2 masker gratis kepada tukang becak, pemungut sampah, etc yang kerjanya dijalan. Syukurlah masih ada yang perduli.
Kalo ane pribadi lebih sering cek info perkembangan dalam skala kecil, Misal Jogja tiap harinya nambah berapa, sembuhnya berapa...