Mungkin bisa lihat ini dulu, sedikit data untuk menyesuaikan di tengah keadan pandemi..
Usahanya juga harus di perjelas, usaha dalam bentuk invest besar atau hanya sebagai sambilan/tambahan saja?
Jika usaha dalam bentuk invest besar misalnya membuka cafe,dll mungkin bad idea.. pelaku usaha, investor dan perusahaan besar sedang mode wait and see dan tentunya mereka sedanhg dalam mode bertahan dengan memanfaatkan cashflow mereka sampai pandemi radak mereda, jarang perusahaan besar melakukan aksi korporasi yg signifikan masa² sekarang seperti buka cabang,dll.. perusahaan besar yg punya capital market dan market analis team yg bagus saja nahan dan gak ingin beresiko jadi mending hidari lakukan buka usaha invest besar..
Jika buat tambahan, bisa lakukan seperti kebutuhan pokok saja, di wilayan tempat tinggal coba muter apa yg tidak ada dan apa yg sedang dibutuhkan market, ring kecil dulu baru bertahan ke ring besar.. hindari stok barang², bisa gunakan sistem dropship, cari distributor yg bisa. Karena meminimkan resiko, sekalinlg karena bukan keadaan normal, hitung² tes ombak apakah prouduk diterima atau tidak, jika diterima dan antusian lakukan nego dengan distributor untuk mendapatkan harga murah, karena kita sudah punya demand yg banyak..
Produk lbh baik bentuk yg fastmoving juga bisa, surve aja dulu di lingkungan sekitar butuhnya apa.. ibaratkan kita gak mungkin juga jual es krim ke orang alaska, demografis wilayah beda²..
Selamat mencoba, jika ada kurang maaf..