Silver79
Pendekar Semprot
- Daftar
- 11 Jun 2020
- Post
- 1.634
- Like diterima
- 3.180
Kembang atau bunga. Bermakna filosofis agar kita & keluarga senantiasa mendapatkan “keharuman” dari para leluhur.
Keharuman merupakan kiasan dari berkah yang berlimpah dari para leluhur,dapat mengalir ( sumrambah ) kepada anak turunnya.
Masyarakat jawa mempunyai adat & tradisi yang kuat,misalnya saat punya gawe/hajatan,ada rangkaian upacara adat yang di laksanakan.
Tak lupa menyertakan berbagai aneka Ubo rampe seperti kembang setaman dsb.
Bunga adalah salah satu perlengkapan yang penting dalam upacara adat Jawa. Bunga selain mempunyai nilai seni juga mengandung makna filosofi yang tinggi.
K e m b a n g S e t a m a n
Uborampe ini sangat fleksibel, cakupannya luas & di manfaatkan dalam berbagai acara ritual & kegiatan spiritual. Kembang setaman versi Jawa terdiri dari beberapa jenis bunga.
Yakni, mawar, melati, kanthil & kenanga.
Adapun makna-makna bunga tersebut yang sarat akan makna filosofis adalah sbb :
1.Kembang KANTHIL.
Singkatan dari KANTHI LAKU TANSAH KUMANTHIL Simbol pepeling/pengingat bahwa untuk meraih ngelmu iku kalakone kanthi laku.
Maksudnya,untuk meraih ilmu spiritual serta meraih kesuksesan lahir dan batin, setiap orang tidak cukup hanya dengan memohon-mohon doa.
Kesadaran spiritual tak akan bisa di alami secara lahir & batin tanpa adanya penghayatan akan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari ( lakutama atau perilaku yang utama ).
Bunga kanthil berarti pula, adanya tali rasa,atau tansah kumanthil-kanthil,yang bermakna Kumanthil pula pengabdian yang mendalam tiada terputus.
Yakni mencurahkan kasih sayang & manfaat kepada seluruh makhluk,kepada kedua orang tuanya & para leluhurnya,
2. Kembang MLATHI.
Singkatan dari RASA MELAT SAKA NJERO ATI.
Artinya adalah dalam berucap & berbicara hendaknya kita selalu mengandung ketulusan dari hati nurani yang paling dalam.
Lahir & batin haruslah selalu sama,menolak kemunafikan. Artinya menolak ucapan yang sekedar “abang2 lambe” mung kanggo panthes2an wae.
Dalam pepeling yang berbunyi BIASAKNO KULINAKNO PANGUCAPMU PODO KARO ISINE ATIMU artinya biasakanlah berbicara jujur sesuai nuranimu.
Meskipun karena kejujuran itu engkau di tertawakan sebagai manusia culun,lugu & bodoh. Tetapi engkau akan memperoleh derajat tinggi di hadapan Tuhan & di dalam hati nurani seluruh mahluk di muka bumi.
3. Kembang KENANGA.
Keneng-a Capailah segala keluhuran yang telah di capai oleh para pendahulu.
Berarti generasi penerus seyogyanya mencontoh perilaku yang baik & prestasi tinggi yang berhasil di capai para leluhur semasa hidupnya.
Kenanga,kenang-en ing angga. Bermakna filosofis agar supaya anak turun selalu mengenang warisan leluhur tradisi,kesenian,adat,kebudayaan,filsafat & lain yang baik-baik
4. Kembang MAWAR.
Mawi-Arsa Dengan kehendak atau niat.
Menghayati nilai-nilai luhur hendaknya dengan niat.
Mawar,atau awar-awar ben tawar.
Buatlah hati menjadi “tawar” alias jembaring ati atau mampu mewadahi segala cobaan hidup.
Jadi niat tersebut harus berdasarkan ketulusan, menjalani segala sesuatu tanpa pamrih ( ihlas ) & menerima cobaan hidup dengan ikhlas.
M a w a r M e r a h
Mawar melambangkan proses terjadinya atau lahirnya diri kita ke dunia fana.
Mawar merah melambangkan ibu.
Ibu adalah tempat per-empu-an di dalam mana jiwa-raga kita di ukir.
Dalam bancakan weton di lambangkan juga berupa bubur merah ( bubur manis gula jawa ).
M a w a r P u t i h
Mawar putih adalah perlambang dari bapak yang meretas roh kita menjadi ada. Bapanya adalah Bapa langit/angkasa, Ibunya adalah Ibu Bumi/Ibu pertiwi
Keduanya mencetak “pancer” atau guru sejati kita.
Maka,pancer kita adalah pancerku kang ana sa ngisore langit,lan pancerku kang ana sa nduwure bumi.
Sang Bapa dalam bancakan weton di lambangkan pula berupa bubur putih ( santan kelapa ).
Lalu kedua bubur merah & putih,di silangkan,di tumpuk, di jejer,merupakan lambang dari percampuran raga antara Bapa & Ibu.
Percampuran ragawi yang di ikat oleh rasa sejati & jiwa yang penuh cinta kasih yang mulia, sebagai pasangan hidup yang seiring & sejalan.
Perpaduan ini di harapkan menghasilkan bibit regenerasi yang berkwalitas unggul.
Dalam jagad makro, keselarasan & keharmonisan antara bumi & langit menjadikan keseimbangan alam yang selalu melahirkan berkah agung,berupa ketentraman, kedamaian,kebahagiaan kepada seluruh penghuninya.
Melahirkan suatu negeri yang tiada musibah & bencana, subur makmur,gemah ripah loh jinawi,tata titi tentrem kerta raharja.
K e m b a n g T e l o n
Terdiri tiga macam bunga.
Bisa menggunakan bunga mawar putih,mawar merah & kanthil.
Atau mawar,melati,kenanga. Atau mawar,melati,kantil.
Telon berasal dari kata telu ( tiga ).
Dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan & kemuliaan hidup ( tri tunggal jaya sampurna ).
Sugih banda, sugih ngelmu, sugih kuasa.
K e m b a n g B o r e h.
Putihan
Terdiri dari tiga macam bunga yang berwarna putih.
Yakni kanthil,melati, & mawar putih.
Ditambah dengan “boreh” atau parutan terdiri dua macam rempah; dlingo & bengle.
Agar segala sesuatu selalu dalam tindak tanduk,perilaku yang suci murni.
Karena putih di sini melambangkan kesucian & ketulusan hati.
Kembang telon bermakna pula sebagai pengingat agar supaya kita selalu eling & waspada.
K e m b a n g T u j u h R u p a
Berupa kembang setaman di tambah jenis bunga-bunga lainnya sampai berjumlah 7 macam.
Lebih sempurna bila di antara kembang tersebut terdapat kembang wora-wari bang.
Atau sejenis bunga sepatu yang wujudnya tidak mekar, tetapi bergulung/gilig memanjang (seperti gulungan bulat memanjang berwarna merah).
Ciri lainya jika pangkal bunga di hisap akan terasa segar manis.
Kembang tujuh rupa,di maksudkan supaya apa yang sedang menjadi tujuan hidupnya dapat terkabul & terlaksana.
Tujuh (Jawa; pitu) bermakna sebuah harapan untuk mendapatkan pitulungan atau pertolongan dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Begitulah pengetahuan tentang filosofi kembang/bunga Sebagai “pusaka” warisan leluhur.
nenek moyang kita,nenek moyang bangsa ini sebagai wujud sikapnya yang bijaksana dalam memahami jagad raya & segala isinya.
Lebih dan kurangnya saya mohonkan maaf dan terima kasih....
Keharuman merupakan kiasan dari berkah yang berlimpah dari para leluhur,dapat mengalir ( sumrambah ) kepada anak turunnya.
Masyarakat jawa mempunyai adat & tradisi yang kuat,misalnya saat punya gawe/hajatan,ada rangkaian upacara adat yang di laksanakan.
Tak lupa menyertakan berbagai aneka Ubo rampe seperti kembang setaman dsb.
Bunga adalah salah satu perlengkapan yang penting dalam upacara adat Jawa. Bunga selain mempunyai nilai seni juga mengandung makna filosofi yang tinggi.
K e m b a n g S e t a m a n
Uborampe ini sangat fleksibel, cakupannya luas & di manfaatkan dalam berbagai acara ritual & kegiatan spiritual. Kembang setaman versi Jawa terdiri dari beberapa jenis bunga.
Yakni, mawar, melati, kanthil & kenanga.
Adapun makna-makna bunga tersebut yang sarat akan makna filosofis adalah sbb :
1.Kembang KANTHIL.
Singkatan dari KANTHI LAKU TANSAH KUMANTHIL Simbol pepeling/pengingat bahwa untuk meraih ngelmu iku kalakone kanthi laku.
Maksudnya,untuk meraih ilmu spiritual serta meraih kesuksesan lahir dan batin, setiap orang tidak cukup hanya dengan memohon-mohon doa.
Kesadaran spiritual tak akan bisa di alami secara lahir & batin tanpa adanya penghayatan akan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari ( lakutama atau perilaku yang utama ).
Bunga kanthil berarti pula, adanya tali rasa,atau tansah kumanthil-kanthil,yang bermakna Kumanthil pula pengabdian yang mendalam tiada terputus.
Yakni mencurahkan kasih sayang & manfaat kepada seluruh makhluk,kepada kedua orang tuanya & para leluhurnya,
2. Kembang MLATHI.
Singkatan dari RASA MELAT SAKA NJERO ATI.
Artinya adalah dalam berucap & berbicara hendaknya kita selalu mengandung ketulusan dari hati nurani yang paling dalam.
Lahir & batin haruslah selalu sama,menolak kemunafikan. Artinya menolak ucapan yang sekedar “abang2 lambe” mung kanggo panthes2an wae.
Dalam pepeling yang berbunyi BIASAKNO KULINAKNO PANGUCAPMU PODO KARO ISINE ATIMU artinya biasakanlah berbicara jujur sesuai nuranimu.
Meskipun karena kejujuran itu engkau di tertawakan sebagai manusia culun,lugu & bodoh. Tetapi engkau akan memperoleh derajat tinggi di hadapan Tuhan & di dalam hati nurani seluruh mahluk di muka bumi.
3. Kembang KENANGA.
Keneng-a Capailah segala keluhuran yang telah di capai oleh para pendahulu.
Berarti generasi penerus seyogyanya mencontoh perilaku yang baik & prestasi tinggi yang berhasil di capai para leluhur semasa hidupnya.
Kenanga,kenang-en ing angga. Bermakna filosofis agar supaya anak turun selalu mengenang warisan leluhur tradisi,kesenian,adat,kebudayaan,filsafat & lain yang baik-baik
4. Kembang MAWAR.
Mawi-Arsa Dengan kehendak atau niat.
Menghayati nilai-nilai luhur hendaknya dengan niat.
Mawar,atau awar-awar ben tawar.
Buatlah hati menjadi “tawar” alias jembaring ati atau mampu mewadahi segala cobaan hidup.
Jadi niat tersebut harus berdasarkan ketulusan, menjalani segala sesuatu tanpa pamrih ( ihlas ) & menerima cobaan hidup dengan ikhlas.
M a w a r M e r a h
Mawar melambangkan proses terjadinya atau lahirnya diri kita ke dunia fana.
Mawar merah melambangkan ibu.
Ibu adalah tempat per-empu-an di dalam mana jiwa-raga kita di ukir.
Dalam bancakan weton di lambangkan juga berupa bubur merah ( bubur manis gula jawa ).
M a w a r P u t i h
Mawar putih adalah perlambang dari bapak yang meretas roh kita menjadi ada. Bapanya adalah Bapa langit/angkasa, Ibunya adalah Ibu Bumi/Ibu pertiwi
Keduanya mencetak “pancer” atau guru sejati kita.
Maka,pancer kita adalah pancerku kang ana sa ngisore langit,lan pancerku kang ana sa nduwure bumi.
Sang Bapa dalam bancakan weton di lambangkan pula berupa bubur putih ( santan kelapa ).
Lalu kedua bubur merah & putih,di silangkan,di tumpuk, di jejer,merupakan lambang dari percampuran raga antara Bapa & Ibu.
Percampuran ragawi yang di ikat oleh rasa sejati & jiwa yang penuh cinta kasih yang mulia, sebagai pasangan hidup yang seiring & sejalan.
Perpaduan ini di harapkan menghasilkan bibit regenerasi yang berkwalitas unggul.
Dalam jagad makro, keselarasan & keharmonisan antara bumi & langit menjadikan keseimbangan alam yang selalu melahirkan berkah agung,berupa ketentraman, kedamaian,kebahagiaan kepada seluruh penghuninya.
Melahirkan suatu negeri yang tiada musibah & bencana, subur makmur,gemah ripah loh jinawi,tata titi tentrem kerta raharja.
K e m b a n g T e l o n
Terdiri tiga macam bunga.
Bisa menggunakan bunga mawar putih,mawar merah & kanthil.
Atau mawar,melati,kenanga. Atau mawar,melati,kantil.
Telon berasal dari kata telu ( tiga ).
Dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan & kemuliaan hidup ( tri tunggal jaya sampurna ).
Sugih banda, sugih ngelmu, sugih kuasa.
K e m b a n g B o r e h.
Putihan
Terdiri dari tiga macam bunga yang berwarna putih.
Yakni kanthil,melati, & mawar putih.
Ditambah dengan “boreh” atau parutan terdiri dua macam rempah; dlingo & bengle.
Agar segala sesuatu selalu dalam tindak tanduk,perilaku yang suci murni.
Karena putih di sini melambangkan kesucian & ketulusan hati.
Kembang telon bermakna pula sebagai pengingat agar supaya kita selalu eling & waspada.
K e m b a n g T u j u h R u p a
Berupa kembang setaman di tambah jenis bunga-bunga lainnya sampai berjumlah 7 macam.
Lebih sempurna bila di antara kembang tersebut terdapat kembang wora-wari bang.
Atau sejenis bunga sepatu yang wujudnya tidak mekar, tetapi bergulung/gilig memanjang (seperti gulungan bulat memanjang berwarna merah).
Ciri lainya jika pangkal bunga di hisap akan terasa segar manis.
Kembang tujuh rupa,di maksudkan supaya apa yang sedang menjadi tujuan hidupnya dapat terkabul & terlaksana.
Tujuh (Jawa; pitu) bermakna sebuah harapan untuk mendapatkan pitulungan atau pertolongan dari Tuhan Yang Mahakuasa.
Begitulah pengetahuan tentang filosofi kembang/bunga Sebagai “pusaka” warisan leluhur.
nenek moyang kita,nenek moyang bangsa ini sebagai wujud sikapnya yang bijaksana dalam memahami jagad raya & segala isinya.
Lebih dan kurangnya saya mohonkan maaf dan terima kasih....