Ini hanya pendapat ane pribadi loh
1. Manusia ga lepas dari rasa penasaran. Setiap waktu, kita ga lepas dari hal2 yang ga bisa dirasa, diraba, dilihat, serta tak berbau. Namun justru hal itu malah paling dekat.
kenapa paling dekat?
Ane ambil analogi hukum sebab akibat, dengan salah satu contohnya dimana ada sinar/cahaya, disitu ada bayangan/kegelapan.
Nah karena kita sering bahkan bisa melihat karena ada sinar/cahaya, otomatis apa yang ada dibelakangnya, pasti pengen dong buat kita untuk sekedar noleh. Makanya kita sampe dibela2in pengen punya kacamata inframerah. Nah faktor 'kacamata inframerah' inilah yang pengen kita punya ini yang jadi dasar kenapa orang yang ga liat dikegelapan, pengen banget bisa ngeliat dikegelapan. Yang jelas antara terang/gelap, itu saling melengkapi. Dan kita ga lepas dari hal tersebut.
Pertanyaan paling sederhana namun susah dijawab. "Ruh dan sukma bedanya apa, dan ada dimana?"
Nah pertanyaan itulah yang bikin kita penasaran. Tapi apa daya, pemahaman kita terbatas kalo soal goib.
2. Yang jelas motivasi tiap2 orang bakalan beda. Sama bedanya dengan karakter individu. Nah untuk jawaban macam begini, jawabannya tergantung siapa yang jawab. Its so simple.
Kalo buat ane, urusan hal macam begini, ga ada yang namanya newbie, intermediette(ni tulisannya bener ga sih?
), expert, atau bahkan yang levelnya professional. Semua bisa aja asal mau, punya tekad (bukan toked, apalagi tokek
) buat mempelajari hal tersebut. Soalnya, kalo mau ditelusuri, tanda2 disekitar kita itu banyak banget loh. Salah satu contohnya udara. Kalo ga ada udara buat napas, mati dong eyke
. Padahal udara ga bisa diraba dilihat. Tapi udara bisa dirasa.
3. Yang jelas penggunanya harus bijak dalam penggunaannya. Ilmu kaya apa juga pasti ada resikonya. Apalagi ilmu tak kasat nyata, yang kita ga pernah tau besarnya resiko yang menghadang. Pengguna harus cerdas. Makanya otak taruhnya di kepala. Bukan didengkul. Kalo penggunanya make seenak jidat, ya bisa matiin banyak orang.
Dan sekian kata dari pertapa bukit kembar