Dia menunduk malu dan tidak banyak bicara. Pengakuan menyesal acap kali keluar dari mulut Yogi, sopir angkutan kota (angkot) D-02 jurusan Lebak Bulus-Pondok Labu yang memperkosa karyawati berinisial RSR.
Wajahnya masih lebam bekas dihajar warga saat dia ditangkap. Sesekali dia mengernyit, menahan rasa sakit di wajahnya yang babak belur. Mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan bercelana pendek, Yogi ditemui wartawan VIVAnews.com Siti Ruqoyah di tahanan Polres Jakarta Selatan, Kamis, 15 September 2011.
Ditanya kenapa dia tega melakukan perbuatan laknat itu, Yogi menjawab dengan gugup, perlahan, dengan kalimat-kalimat singkat. Tangannya terus menarik-narik kancing baju tahanan yang dia kenakan. Berikut kutipan wawancaranya.
Sudah berapa kali Anda memperkosa di dalam angkot?
Saya baru pertama kali
Apakah kenal korban?
Saya tidak kenal dengan korban.
Anda melakukan dalam keadaan sadar apa mabuk?
Sadar.
Memangnya sudah mengincar dia?
Tidak. Siapa saja penumpang wanita yang ada di situ kami jadikan sasaran.
Sehari-hari bekerja apa?
Jadi sopir angkot saja.
Siapa saja yang memperkosa?
Saya meperkosa dan tiga teman saya juga (Andri, Arif, dan Sebastian).
***
Kini Yogi harus meringkuk di tahanan untuk mempertangungjawabkan perbuatan bejatnya. Tiga temannya masih buron dan diburu polisi.
Sebagaimana telah diberitakan, Yogi cs. dengan brutal memperkosa seorang karyawati bernisial SRS (27) di dalam angkot D-02 jurusan Ciputat-Pondok Labu. Korban diperkosa beramai-ramai oleh para lelaki yang diduga merupakan sopir tembak.
Peristiwa ini bermula saat SRS yang tercatat sebagai warga Pondok Gede, pulang kerja sekitar pukul 00.30 pada Kamis lalu, 1 September 2011. Saat menunggu kendaraan di di kawasan Cilandak untuk melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebuah mikrolet D-02 menghampirinya. Salah seorang pelaku, Yogi, menawari mengantarnya sampai Pasar Rebo.
Karena sudah tidak ada angkutan umum, SRS akhirnya naik. Tapi, dalam perjalanan, dua pelaku lain yang duduk di bangku belakang malah menyekap dan lalu memperkosanya.
Pemerkosaan berlangsung selama mikrolet itu berjalan dan berputar-putar di wilayah Trakindo hingga Cilandak. Setelah puas melakukan aksi iblis itu, SRS dibuang di perumahan Marinir, Pemancingan, Cilandak. Beberapa barang korban, seperti BlackBerry Gemini, ponsel Esia, uang tunai Rp700 ribu, dirampas.
-----
Sumber :
Wajahnya masih lebam bekas dihajar warga saat dia ditangkap. Sesekali dia mengernyit, menahan rasa sakit di wajahnya yang babak belur. Mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan bercelana pendek, Yogi ditemui wartawan VIVAnews.com Siti Ruqoyah di tahanan Polres Jakarta Selatan, Kamis, 15 September 2011.
Ditanya kenapa dia tega melakukan perbuatan laknat itu, Yogi menjawab dengan gugup, perlahan, dengan kalimat-kalimat singkat. Tangannya terus menarik-narik kancing baju tahanan yang dia kenakan. Berikut kutipan wawancaranya.
Sudah berapa kali Anda memperkosa di dalam angkot?
Saya baru pertama kali
Apakah kenal korban?
Saya tidak kenal dengan korban.
Anda melakukan dalam keadaan sadar apa mabuk?
Sadar.
Memangnya sudah mengincar dia?
Tidak. Siapa saja penumpang wanita yang ada di situ kami jadikan sasaran.
Sehari-hari bekerja apa?
Jadi sopir angkot saja.
Siapa saja yang memperkosa?
Saya meperkosa dan tiga teman saya juga (Andri, Arif, dan Sebastian).
***
Kini Yogi harus meringkuk di tahanan untuk mempertangungjawabkan perbuatan bejatnya. Tiga temannya masih buron dan diburu polisi.
Sebagaimana telah diberitakan, Yogi cs. dengan brutal memperkosa seorang karyawati bernisial SRS (27) di dalam angkot D-02 jurusan Ciputat-Pondok Labu. Korban diperkosa beramai-ramai oleh para lelaki yang diduga merupakan sopir tembak.
Peristiwa ini bermula saat SRS yang tercatat sebagai warga Pondok Gede, pulang kerja sekitar pukul 00.30 pada Kamis lalu, 1 September 2011. Saat menunggu kendaraan di di kawasan Cilandak untuk melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebuah mikrolet D-02 menghampirinya. Salah seorang pelaku, Yogi, menawari mengantarnya sampai Pasar Rebo.
Karena sudah tidak ada angkutan umum, SRS akhirnya naik. Tapi, dalam perjalanan, dua pelaku lain yang duduk di bangku belakang malah menyekap dan lalu memperkosanya.
Pemerkosaan berlangsung selama mikrolet itu berjalan dan berputar-putar di wilayah Trakindo hingga Cilandak. Setelah puas melakukan aksi iblis itu, SRS dibuang di perumahan Marinir, Pemancingan, Cilandak. Beberapa barang korban, seperti BlackBerry Gemini, ponsel Esia, uang tunai Rp700 ribu, dirampas.
-----
Sumber :
Code:
http://metro.vivanews.com/news/read/247502-ini-pengakuan-pemerkosa-karyawati-di-angkot