RinChan
Pertapa Semprot
Balkon d apartemen murah yg aslinya rusun, cuma muat buat naro jemuran dikit + ac luar. Rin di rumah kok.'Balkon gelap2an' <<< a hint! sepertinya di sebuah apartemen
Balkon d apartemen murah yg aslinya rusun, cuma muat buat naro jemuran dikit + ac luar. Rin di rumah kok.'Balkon gelap2an' <<< a hint! sepertinya di sebuah apartemen
Iyaa.. Btw lg kehabisan inspirasi buat nulis niy..Balkon d apartemen murah yg aslinya rusun, cuma muat buat naro jemuran dikit + ac luar. Rin di rumah kok.
Thanks hu dwayne johnson!keren min
lanjutkan!!
masi nunggu puisi2 selanjutnyaThanks hu dwayne johnson!
Metafornya bagus.Bagimu, gonggongan demi gonggongan
Hanya sekawanan debu yang terbang
Di cahaya yang menerobos duniamu
Ah bisaan aja si mpo.. Puisi abang yg paling tak beraturan puisi suka-sukaPuisi abang selalu keren. Aku suka.
Bagian ini terutama:
Metafornya bagus.
Cemungut ya, bang.
Keren gurunya, bang... Jd inget dulu zaman SD aku di suruh bawa buah untuk digambar...Dulu sekali, sekali waktu, seorang guru bercerita
Kira-kira gini, semua karya seni (dalam hal ini puisi) lahir dari kegelisahan jiwa. Kalau tidak gelisah, pelukis cukup menggambar apel di jendela. Penulis cukup menulis berita di surat kabar. Sekhian
*ini cuma uneg2, bukan puisi
*kopi sih ada, tapi sptnya kurang pekat
SD sdh punya buah rupanya..Keren gurunya, bang... Jd inget dulu zaman SD aku di suruh bawa buah untuk digambar...
Wah cakepz! Akhirnya abang nulis lagi. Kok bisa barengan sih? Aku juga baru mau nyetorTidak seremeh itu
Tidak sampai di ujung kotamu
Kalau hanya erat desah yang kucari
Aku mencarimu, seluruhmu
Aku penghujan yang memeliharamu
Seperti lumut yang riang dibawah derai hujan
Aku menamaimu cinta, kupikirkan masak-masak
Seperti ibuku menamaiku dulu
Aku rintik jinak di halamanmu
Sehingga tak perlu kau kembangkan payung
Terima saja diriku
Terima saja, seperti setapak batu
Menerima tiap guguran daun
-sepertiga malam, stok kopi habis-
Sekedar meletakkan sedikit tekanan kehidupan, mpoWah cakepz! Akhirnya abang nulis lagi. Kok bisa barengan sih? Aku juga baru mau nyetor
Dateng2 jd jutawan nih keknya... Selalu sedaph puisinya, bang.-berkemah-
Di lingkupan pepohonan diam
Api kemeretak berlarian ke hitamnya malam
Kusandarkan letihku
Di antara cadas kelam
Kuusir dingin dengan menghadirkanmu
Dan kutanya kau
"Masihkah bisa kita apa adanya lagi? "
Dan lalu deru angin menyiagakan ranting-ranting
"Tidak" Sedingin malam di tepian tebing ini
Mengapa?
Padahal masih ingin kupagut rekahan bibirmu
Masih ingin kusatukan diriku dengan dirimu
Karena dingin sekali disini
Sedangkan hangat sekali ketika kau hisap sariku
Di balik kemah ini
Malam kian memanjang
Seakan fajar tak kunjung tiba
Namun saat ini
Hanya aku, api unggun dan sepatu boots
Karena katamu,
Hanya jika aku menyediakan 20 juta per bulan
Barulah kita berbicara lagi
Barulah kita boleh menulis kisah lagi
Barulah bisa kunikmati lagi bibir tipismu
*1/3 malam bersama yang terbuang