Assalamualaikum.. salam santun
Aku mau sedikit cerita tentang penelusuranku bersama teman2 komunitas di gedung bekas pabrik obat yang ada di jalan lintas Padang - Solok.
Bagi teman2 yang berdomisili di Sumatra Barat pasti tidak asing dengan cerita mistis yang ada di gedung ini. Pabrik ini sudah puluhan tahun kosong tidak beroperasi. Mungkin ini pula salah satu penyebab keangkeran gedung ini hingga memunculkan berbagai cerita mistis. Seperti seringnya ada penampakan sosok perempuan di lantai dua, hingga berbagai macam gangguan seperti kendaraan yang mogok atau ban bocor di depan gedung ini.
Karena penasaran aku bersama komunitasku sepakat untuk kesana membuktikan kebenaran dari cerita2 yang selama ini beredar. Kami berangkat sekitar pukul 19.00 WIB setelah magrib, lokasi pabrik dari kota Padang kira 40 km melewati tanjakan fenomenal sitinjau lauik dan taman hutan raya Bung Hatta. Petang itu jalanan sangat berkabut dengan jarak pandang kurang lebih 10 meter saja. Dan kami sampai di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah mendapat izin penjaga lokasi, kami pun masuk untuk beristirahat sejenak menghangatkan badan karena suhu di sana sangat dingin ditambah cuaca yang sedang gerimis.
Bagunan pabrik ini terdiri dari 4 bagian, bagian depan yang terdiri dari kantor, ruang bilas, dan Lab. Bagian tengah merupakan bangunan pabrik, namun ketika kami datang sudah dirobohkan. Bagian belakang yang terdiri dari gudang, penampungan limbah, dan ruang genset. Dan terakhir bagian samping yang merupakan bekas musholla.
Pesan dari penjaga kami tidak boleh berada di bagian belakang lewat dari jam 12 malam. Namun karena kondisi cuaca dan hanya disana ada ruangan yang cukup luas dan teduh, kami nekat menjadikan ruang ini sebagai basecamp kami selama acara.
Jam 11 malam. Hujan turun dengan lebat. Kami berunding kembali bagaimana seandainya hujan tidak reda, apakah penelusuran tetap dilanjutkan atau tidak. Kami voting waktu itu, sebagian mengatakan bertahan di gudang, dan sebagian lagi memilih lanjut mengingat izin untuk masuk ke lokasi dengan susah payah kami dapatkan.
Mungkin malam itu malam keberuntungan kami. Tepat jam 12 malam hujan berhenti. Dengan perut yang sudah terisi dan badan yang sudah hangat setelah meminum kopi. Kami memulai penelusuran kami.
Penelusuran di mulai dari bagian samping yang merupakan bekas musholla. Disini keanehan mulai terjadi. Salah satu anggota anggap namanya Si Budi entah kenapa tidak bisa masuk ke dalam musholla. Saat kami tanya, tubuhnya seolah menolak ketika akan melangkah masuk ke musholla. Tak sampai disitu, ketika di dalam pun kejadian aneh terjadi lagi. Tiba-tiba salah temen kami yang lain mendadak pusing. Kepalanya terasa seperti diputar putar, pusing ga karuan saat memegang tiang tengah musholla. Karna penasaran, aku pun coba memegang tiang tersebut, memang ada apasih di tiang tersebut.
Benar saja, saat memegang tiang itu, tanganku seperti kesentrum. Setelah beberapa saat, aku seperti mendapat gambaran bagaimana kegiatan di musholla itu dimasa lalu. Lagi asik mengikuti gambaran itu, tiba-tiba anjing melolong di sekitar kami. Dan aku pun dikejutkan dengan tepukan salah satu anggota yang memang memiliki kelebihan anggap saja namanya Si Anto. " Bang, jangan diteruskan. Ada barang yang mau kluar. Takutnya meledak pula tiang ini. Soalnya energinya sudah padat tinggal nunggu keluar aja klo abang terusim" ujarnya. Segera setelah berhenti memegang tiang tersebut, seketika itu juga lolongan anjing pun berhenti.
Masi ingat teman kami si Budi yang tidak bisa masuk ke dalam musholla? Ternyata dia sudah tidak sadarkan diri diluar musholla. Anto dengan sigap menetralisir Budi dengan membacakan doa ke air putih yang memang sudah kami siapkan sebelumnya. 3-5menit kemudian barulah si Budi ini sadar. Kami papah dia untuk berjalan menjauh dari musholla. Ketika kami tanyai apa yang dia alami, kenapa sampai pingsan, Budi berkata " Tadi rasanya seperti ada angin berputar putar dengan kencang hingga kepalanya pusing, tubuhnya membatu tidak bisa digerakkan dan tiba-tiba gelap saja.
Anto pun mencoba mencari tau apa penyebabnya. Dan ternyata, sejak dari gudang belakang, sampai kami mulai penelusuran, Budi sudah ketempelan genderuwo penghuni gudang belakang. Dan dia tidak selaras dengan penghuni musholla yang merupakan sosok Buya ( pemuka agama ). Makanya saat Budi akan masuk ke musholla tubuhnya seakan menolak. Dan saat saya memegang tiang tengah musholla, seluruh energi di sekitar musholla memadat yang berpusat di tiang tersebut. Di saat yang bersamaan genderuwo yang menempel di tubuh Budi terlempar.
Aku mau sedikit cerita tentang penelusuranku bersama teman2 komunitas di gedung bekas pabrik obat yang ada di jalan lintas Padang - Solok.
Bagi teman2 yang berdomisili di Sumatra Barat pasti tidak asing dengan cerita mistis yang ada di gedung ini. Pabrik ini sudah puluhan tahun kosong tidak beroperasi. Mungkin ini pula salah satu penyebab keangkeran gedung ini hingga memunculkan berbagai cerita mistis. Seperti seringnya ada penampakan sosok perempuan di lantai dua, hingga berbagai macam gangguan seperti kendaraan yang mogok atau ban bocor di depan gedung ini.
Karena penasaran aku bersama komunitasku sepakat untuk kesana membuktikan kebenaran dari cerita2 yang selama ini beredar. Kami berangkat sekitar pukul 19.00 WIB setelah magrib, lokasi pabrik dari kota Padang kira 40 km melewati tanjakan fenomenal sitinjau lauik dan taman hutan raya Bung Hatta. Petang itu jalanan sangat berkabut dengan jarak pandang kurang lebih 10 meter saja. Dan kami sampai di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah mendapat izin penjaga lokasi, kami pun masuk untuk beristirahat sejenak menghangatkan badan karena suhu di sana sangat dingin ditambah cuaca yang sedang gerimis.
Bagunan pabrik ini terdiri dari 4 bagian, bagian depan yang terdiri dari kantor, ruang bilas, dan Lab. Bagian tengah merupakan bangunan pabrik, namun ketika kami datang sudah dirobohkan. Bagian belakang yang terdiri dari gudang, penampungan limbah, dan ruang genset. Dan terakhir bagian samping yang merupakan bekas musholla.
Pesan dari penjaga kami tidak boleh berada di bagian belakang lewat dari jam 12 malam. Namun karena kondisi cuaca dan hanya disana ada ruangan yang cukup luas dan teduh, kami nekat menjadikan ruang ini sebagai basecamp kami selama acara.
Jam 11 malam. Hujan turun dengan lebat. Kami berunding kembali bagaimana seandainya hujan tidak reda, apakah penelusuran tetap dilanjutkan atau tidak. Kami voting waktu itu, sebagian mengatakan bertahan di gudang, dan sebagian lagi memilih lanjut mengingat izin untuk masuk ke lokasi dengan susah payah kami dapatkan.
Mungkin malam itu malam keberuntungan kami. Tepat jam 12 malam hujan berhenti. Dengan perut yang sudah terisi dan badan yang sudah hangat setelah meminum kopi. Kami memulai penelusuran kami.
Penelusuran di mulai dari bagian samping yang merupakan bekas musholla. Disini keanehan mulai terjadi. Salah satu anggota anggap namanya Si Budi entah kenapa tidak bisa masuk ke dalam musholla. Saat kami tanya, tubuhnya seolah menolak ketika akan melangkah masuk ke musholla. Tak sampai disitu, ketika di dalam pun kejadian aneh terjadi lagi. Tiba-tiba salah temen kami yang lain mendadak pusing. Kepalanya terasa seperti diputar putar, pusing ga karuan saat memegang tiang tengah musholla. Karna penasaran, aku pun coba memegang tiang tersebut, memang ada apasih di tiang tersebut.
Benar saja, saat memegang tiang itu, tanganku seperti kesentrum. Setelah beberapa saat, aku seperti mendapat gambaran bagaimana kegiatan di musholla itu dimasa lalu. Lagi asik mengikuti gambaran itu, tiba-tiba anjing melolong di sekitar kami. Dan aku pun dikejutkan dengan tepukan salah satu anggota yang memang memiliki kelebihan anggap saja namanya Si Anto. " Bang, jangan diteruskan. Ada barang yang mau kluar. Takutnya meledak pula tiang ini. Soalnya energinya sudah padat tinggal nunggu keluar aja klo abang terusim" ujarnya. Segera setelah berhenti memegang tiang tersebut, seketika itu juga lolongan anjing pun berhenti.
Masi ingat teman kami si Budi yang tidak bisa masuk ke dalam musholla? Ternyata dia sudah tidak sadarkan diri diluar musholla. Anto dengan sigap menetralisir Budi dengan membacakan doa ke air putih yang memang sudah kami siapkan sebelumnya. 3-5menit kemudian barulah si Budi ini sadar. Kami papah dia untuk berjalan menjauh dari musholla. Ketika kami tanyai apa yang dia alami, kenapa sampai pingsan, Budi berkata " Tadi rasanya seperti ada angin berputar putar dengan kencang hingga kepalanya pusing, tubuhnya membatu tidak bisa digerakkan dan tiba-tiba gelap saja.
Anto pun mencoba mencari tau apa penyebabnya. Dan ternyata, sejak dari gudang belakang, sampai kami mulai penelusuran, Budi sudah ketempelan genderuwo penghuni gudang belakang. Dan dia tidak selaras dengan penghuni musholla yang merupakan sosok Buya ( pemuka agama ). Makanya saat Budi akan masuk ke musholla tubuhnya seakan menolak. Dan saat saya memegang tiang tengah musholla, seluruh energi di sekitar musholla memadat yang berpusat di tiang tersebut. Di saat yang bersamaan genderuwo yang menempel di tubuh Budi terlempar.
Terakhir diubah: