Terima kasih atas respon dan masukan trit pertama saya. Berhubung kesibukan pekerjaan, baru bisa saya lanjutkan menulis cerita pengalaman saya ini.
Penelusuran selanjutnya kami menuju ke ruang pantri, masih 1 gedung dengan ruangan sebelumnya. Udara yang dingin serta ruangan yang pengap menyambut kami, waktu saat itu menunjukkan jam stengah 1 malam. Antara tiap ruangan terhubung oleh lorong yang menurut saya cukup sempit. Lebarnya hanya 1.5 meter dengan tinggi 2 meter saja.
Sesampai di ruang yang kami tuju, suasana mulai berubah. Rasa dingin berubah menjadi panas seketika. . Bukan saya saja, tapi seluruh tim juga merasakannya.(Sebagai gambaran, ruangan ini di kelilingi jendela kaca nako yangbtidak bisa di buka). Menurut Anto, di ruangan ini ada sosok peremuan yang membawa kepalanya yang putus. Bisa dibayangkan gimana kira2 gambarannya. Dari penuturan Anto, dia dulunya merupakan salah satu karyawan di pabrik ini. Dia meninggal dibunuh akibat hubungan percintaan. Namun ketika Anto sedang menceritakan sosok ini, kaca jendela di sekeliling kami bergetar dengan kencang seperti gempa, namun hanya kacanya saja yang bergetar. Menurut Anto, ada energi lain yang berusaha mengganggu kami dan tidak ingin cerita tentang sosok ini diceritakan lebih lanjut.
Kami terus menelusuri setiap ruangan di gedung ini, namun interaksi yang menurut saya ekstrim sudah tidak ada lagi. Yang masih terdengar hanya dentuman yang berasal dari aktifitas genderuwo yang mengikuti kami dari ruang administrasi.
Penelusuran selanjutnya kami menuju ke ruang pantri, masih 1 gedung dengan ruangan sebelumnya. Udara yang dingin serta ruangan yang pengap menyambut kami, waktu saat itu menunjukkan jam stengah 1 malam. Antara tiap ruangan terhubung oleh lorong yang menurut saya cukup sempit. Lebarnya hanya 1.5 meter dengan tinggi 2 meter saja.
Sesampai di ruang yang kami tuju, suasana mulai berubah. Rasa dingin berubah menjadi panas seketika. . Bukan saya saja, tapi seluruh tim juga merasakannya.(Sebagai gambaran, ruangan ini di kelilingi jendela kaca nako yangbtidak bisa di buka). Menurut Anto, di ruangan ini ada sosok peremuan yang membawa kepalanya yang putus. Bisa dibayangkan gimana kira2 gambarannya. Dari penuturan Anto, dia dulunya merupakan salah satu karyawan di pabrik ini. Dia meninggal dibunuh akibat hubungan percintaan. Namun ketika Anto sedang menceritakan sosok ini, kaca jendela di sekeliling kami bergetar dengan kencang seperti gempa, namun hanya kacanya saja yang bergetar. Menurut Anto, ada energi lain yang berusaha mengganggu kami dan tidak ingin cerita tentang sosok ini diceritakan lebih lanjut.
Kami terus menelusuri setiap ruangan di gedung ini, namun interaksi yang menurut saya ekstrim sudah tidak ada lagi. Yang masih terdengar hanya dentuman yang berasal dari aktifitas genderuwo yang mengikuti kami dari ruang administrasi.