Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Puisi dan Pemikiran2 Acak yang Sok Kritis

Tema puisi apa yang paling kamu suka?

  • Cinta

    Votes: 2 16,7%
  • Keluarga

    Votes: 0 0,0%
  • Alam

    Votes: 2 16,7%
  • Filosofi kehidupan

    Votes: 7 58,3%
  • Lain-lain

    Votes: 1 8,3%

  • Total voters
    12
Aku ingin memelukmu

walau rengkuhan jarak belum mengijinkan kita bertemu

Aku ingin memelukmu

walau jemari kita belum saling menggenggam sampai detik ini


Aku ingin memelukmu

walau kita belum saling tahu dan bertemu


Aku ingin memelukmu

walau tinggi badanmu jauh diatasku

Aku ingin memelukmu

saat kamu kelelahan menjalani riuhnya aktivitas
saat kamu rapuh dan menangis
saat kamu merasa dunia terlalu keras untuk kau jalani sendiri
saat kamu mengira tak ada seorangpun yang mau mengerti perasaanmu

Aku ingin memelukmu

saat aku pertama kali membuka mata dari tidur lelapku
saat hanya kamu yang kulihat dbangun pagi hariku

Aku ingin memelukmu

dibawah hangatnya sinar mentari pagi
dibawah teriknya surya yang meradang garang
dibawah redupnya matahari kala senja
dibawah sinar bulan dengan hiasan bintang dilangitnya

Aku ingin memelukmu

saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu

Aku ingin memelukmu

saat langit sedang menenun benang benang hujan
lalu kita saling berpeluk dibawah deras rindunya
hanya berpayung rambut basah dan senyuman bahagia


Sungguh, aku mencintaimu

Aku ingin memelukmu, sampai Tuhan memeluk kita :)
 
3 bait Alam
Tanah tempatku berpijak
Air pelepas dahaga
Angin penyejuk diri
Api yang membakar semangat jiwa

Tanah ini sudah penuh dengan sampah
Air sudah kotor dan tak layak minum
Angin yang tak memberi kesejukan lagi
Serta api yang membakar jiwa hingga apapun disekitar terbakar

Oh tanah, bertahanlah engkau membungkam sampah itu
Oh air sejuk, kemanakah aku harus mencarimu?
Oh angin, sampaikan pada saudaraku aku ingin alam ini asri kembali
Oh api, mulailah engkau untuk tidak merusak disekitarmu
 
Dinda yang dibunuh dilasi waktu
Dinda yang pergi ke dimensi kelima
Patik menunggu di batas cakrawala
Bertarung melarung di ujung sepi
Sambil berharap gravitasi menyesap angan lagi

Lajukah esok diagitasi?
Agar mentari malas bersinar
Agar malam adalah tetapan
Biar tidak hanya patik
Dan kawan patik
Yang menebak rindu
Yang menerka sendu

Mungkin perlu kulepas senyummu
Agar dizakatkan Aphrodite pada fakir cinta di barat
Pun aku akan berkelana ke semesta yang lain
Menunggu dikunyah lubang hitam
Agar dalam tiga hari aku berinkarnasi
 
Terakhir diubah:
Loving you is the biggest mistake I loved
Altercation we used to do...
Misery we've been through...
Drama you played a lot...
Ain't that our daily games?


Used to think flaks is the hardest dope, ain't but your game girl
Im addicted into it, I swear to god's particle
You've been murdered me hundred times a year
You sent me back and forth to heaven and hell
Then I kept asking, why do i get to resurrected a moment after?

Love is a journey not a destination
It came not to adjust but to understand
We're too naive and cocky
We youngblood thoughts able to imprison Aphrodite's persona
Our hegemony ate ourself in the blink of an eye
Finally
We knew we're too weak to hold it up


Once we used to fall in love, but it disappeared
Once we wrote a love song together, but it never finished
Once we dreamt of our future, but it just a daydream
World just showed its face
Bitter
And harsh
 
Terakhir diubah:
Sok Tau Tentang Cinta


Selain kematian, ada hal yang ga bisa kamu hindari di dunia ini. Salah satunya jatuh cinta. Sebagai manusia, kamu boleh bermimpi berpasangan dengan siapa. Tetapi jangan salahkan cinta ketika ia sudah jatuh kepada siapa.

Secara terminologi bahasa, merasakan cinta itu disebut jatuh cinta. Kok bukan panjat cinta atau naik cinta? Kenapa harus jatuh? Ternyata artinya unik, bahwa cinta itu tidak bisa diarahkan. Ketika kamu naik tangga, manjat pohon, aktifitas itu berdasar pada dorongan motivasi dalam diri kamu.

Tetapi kalau jatuh? Sudah pasti yang namanya jatuh adalah accidental event, yang tidak bisa kamu perkirakan, terjadi begitu saja. Ga ada tuh org yg merencakan "jatuh" nya diri sendiri, kecuali koruptor yg tiba2 jatuh sakit pas mau diperiksa KPK. Pun begitu dengan cinta, hanya dalam satu degupan jantung, ia bisa jatuh bahkan pada orang yang tidak kamu bayangkan atau rencanakan. Sekali lagi, jangan salahkan cinta ketika ia sudah jatuh kepada siapa.

Sepanjang peradaban manusia, cinta menjadi objek yang tiada habisnya dikulik. Framing nya mulai dari yg ngenes ala Romeo dan Juliet, ganas spt Bonnie and Clyde, epik spt Hellen dan Paris, atau setia kayak Odysseus dan Penelope. Apapun outputnya, cinta tetaplah cinta. Suatu kejujuran tanpa logika, yang tidak memihak, yang tidak akan bisa kamu atur.

Terkadang cinta bermakna harus rela melepaskan meski ingin mendekap erat, tapi di lain pihak cinta juga bisa berarti kejarlah meski harus membelah lautan. Diantara begitu banyak penafsiran cinta, hanya satu yang tidak berubah dari cinta, ialah keabadian nya. Untuk yang satu ini cinta memang tidak kenal kompromi.

Cinta akan selalu abadi, kekekalan yang sanggup menembus batas ruang dan waktu. Cinta tidak akan sanggup dimusnahkan, sekalipun peradaban manusia hancur tak bersisa. Sekalipun semesta digulung menjadi dimensi yang tak terbayangkan. Sekalipun semesta berakhir, ketika lubang hitam membunuh energi terakhir yang eksis. Tidak ada lagi hukum fisika yang mengatur semesta, tidak ada lagi ruang dan waktu, tidak ada lagi realitas, melainkan hanya singularitas.

Tetapi tidak dengan cinta. Cinta akan tetap abadi di alam kosmos yang bahkan kosmologi tidak bisa membayangkan. Ia akan terus berkelana mencari tempat untuk berlabuh. Berilah kesempatan cinta untuk jatuh, maka dia tidak akan beranjak meskipun semesta mati dan berinkarnasi dalam 100 juta siklus. Percayalah, cinta akan selalu menemukan cara utk meluapkan cinta.

Note :

- Pernah di post di lain tempat
- Tulisan digubah tanpa mengubah makna
- Self thought, self creation
- Copas ijin dulu
 
Terakhir diubah:
Tentang malam yang tak kunjung pudar
Ratap neraka menari di ujung horizon
Aku cuma bisa tertawa
Atau mungkin menggerutui, menggurui
Ajal yang sebentar singgah dan cepat berlalu

Aku tak takut kegelapan
Apalagi cuma sepekat malam
Itu terlampau kecil
Sekecil bola mata yang kemarin kau kerlingkan
Kalau hanya kerana ratapan
Tidak akan kujatuhkan sejentik air
Justru aku benci kefanaan
Bosan ingin segera kembali

Namun....
Adakah waktuku untuk melihat mentari
Terakhir saja, sebelum genderang ditabuh
Biarkan aku dihangatkan sang surya
Sambil kulantunkan doa penghantar tidur
Wahai ratap dan kertak gigi
Tunggu aku di ceruk pintu sana
Jangan kau tutup, apalagi kau kunci
Aku akan segera menyelinap masuk
Menuju kegelapan tak berujung
Menuju keabadian yang harusnya datang kemarin
 
Terakhir diubah:
Tentang Cinta Dan Pernikahan


Sepanjang peradaban manusia, kita selalu berusaha merumuskan apa itu cinta. Ahli filsafat memandang cinta sebagai tukar tambah perasaan. Ahli kimia memandang cinta sebagai ikatan kovalen. Ahli fisika memandang cinta sebagai hukum kekekalan energi.

Jangan tanya tentang kisah cinta... Terlampau banyak sudut pandang dalam memandang cinta. Aku suka kisah cinta yang heroik seperti Rama dan Shinta. Terkadang aku juga suka kisah cinta yang ironis seperti Paris dan Helen. Tunggu! Bonnie & Clyde juga kisah cinta kriminal alternatifku. Terlepas dari apapun artinya, cinta aku dengar membutuhkan tempat untuk berlabuh. Hmmmm entahlah, aku tidak terlalu yakin akan itu.....

Pada akhirnya, manusia mencoba untuk merekayasa cinta. Manusia mendikte bahwa cinta harus memiliki tempat akhir untuk berteduh. Mereka membelenggu cinta dengan rantai ilusi bertajuk pernikahan. Kadang itu disebut ikatan suci. Aku tidak bohong! Suci... Itulah idiom yang kudengar. Lalu bagaimana denganku?

Aku orang yang skeptis pada pernikahan. Pandangan filosofisku, kalian manusia terlalu kurang ajar mengatur-atur cinta. Siapa kalian berhak menentukan cinta ini untukmu sehidup semati, lalu kalian ikatkan dalam tali ilusi yang disebut pernikahan. Bukankah, jika memang benar kau mencintaiku, kau tidak perlu tali untuk berpegangan kepadaku? Kalian manusia sungguh bodoh telah mengerdilkan arti cinta. Fakta bahwa kau perlu tali untuk menggenggamku menunjukan betapa rapuhnya cinta yang kau miliki.

Iya itulah perspektifku. Kontroversial? Pasti! Dan aku tidak peduli! Begitulah aku... Kalian hendak mencibirku apa? Pengecut? Orang gila? Orang bodoh? Aku tidak peduli! Ya itulah aku.... Aku yang sombong menantang cinta. Itulah aku, yang dulu...

Hingga saat diriku hampir tenggelam dalam hegemoni teori-teori cintaku, badai prahara rumah tangga menghampiri kedua orang tuaku. Ayah dan Ibu bertengkar hebat dan ini pertengkaran terburuk dalam hidup mereka. Jika kalian pikir pertengkaran Zeus dan Hera adalah pertengkaran suami istri terepik, maka cocok jika pertengkaran orangtuaku disebut pertengkaran terepik abad 21. Baik... Maafkan jika aku lebay.

Ibuku bersumpah dia tidak akan berbicara dengan Ayahku lagi. Mereka berpisah rumah selama beberapa bulan. Aku sangat marah dengan semua ini, Ibuku menangis sepanjang hari. Ketika berbicara di telepon. Aku bertanya kepada Ibu, “Mengapa Ibu tidak meninggalkan Ayah? Bercerailah saja Ayah dan Ibu. Aku rasa itu yang terbaik untuk kalian berdua,” kataku sok tahu. Padahal aku sendiri belum pernah menikah.

Ibuku berpikir sejenak dan berkata, “Karena Ibu menikah dengan Ayah, Ibu bersumpah dalam pernikahan untuk selalu menemani Ayah dengan keadaan sulit maupun bahagia. Ini mungkin masa-masa yang tersulit yang kita hadapi. ”

Setelah melewati satu tahun, mereka kembali bahagia bersama, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Yang rapuh dan rusak dalam hubungan mereka diperbaiki. Semua argumen dan pertengkaran dilupakan. Yang tersisa hanyalah cinta mereka satu sama lain. Kini hanya tinggal aku yang tercengang seperti melihat hari-hari kemarin bak sandiwara atau lakon-lakon besar. Hei, omong kosong macam apa kemarin?

Ini membuatku tersadar bahwa cinta tidak hanya tentang saling kasih mengasihi, saling percaya dan mempercayai. Tetapi cinta juga tentang kebencian, frustrasi dan kekecewaan. Dan inilah yang luput dalam perspektifku. Pernikahan nyatanya adalah benang suci tak terlihat yang menahan cinta melarikan diri, ketika cahaya cinta dihalangi oleh awan kesalahpahaman.

Aku yang begitu bodoh dan jumawa, sampai lupa bahwa cinta akan begitu mudah usai jika tali pernikahan tidak menahannya ketika badai besar datang. Tali pernikahan menahan cintaku dan cintamu tetap bersama selama momen-momen lemah dari hubungan percintaan. Jangan harap kau mendapatkan benteng setinggi itu diluar pernikahan.

Setidaknya, aku mendapat gagasan dan idealisme baru tentang hubungan cinta dan pernikahan. Btw, jangan percaya tulisan saya. Sekalipun ide dan gagasan sudah ada, toh menikah bukan rencana terdekat dalam hidup saya. Seperti biasa Po, kau dari tadi hanya wacana. Wakdezing!!!! :getok::galak:

Disclaimer :

* Semua tulisan di atas adalah kesotoyan pribadi dan kemungkinan utk salah sangat besar.

* Beberapa kejadian telah direkayasa.

* Jika pernah baca tulisan ini di salah satu platform, itu tulisan gue. #AntiPlagiat

* Ijin dulu klo mau copas.
 
Ijinkan daku
Tuk goreskan sebait dua bait kata
Yang tersusun dalam untaian kalimat
Berjajar rapi bak semut berbaris
Tuk menikmati sajian yang terhidang
Sajian yang indah mengoda hati
Dalam bingkai persahabatan.


Salam
Paitun Gundul87
:ampun:
 
Kunang2 itu terang yah cahayanya
Padahal dia hanya 1 ekor loh
Percaya ga saat mereka berkumpul
Mereka ga kalah indahnya dengan bintang

Oya mereka itu saling menerangi loh
Layaknya mentari menerangi bumi disiang hari
Dan bulan dimalam Hari

Tapi kamu jangan usik mereka
Saat terluka mereka akan menjauh
Dan jangan harap mereka akan menoleh kebelakang
Mereka akan mencari tempat baru untuk diterangi
Dan berjanji takkan kembali

Seperti halnya diriku :norose: :norose:
.
.
.
Numpang nyampah ya om suhu :ampun:

ah neng @Adiesti kembali lagi...

Hehehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd