Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rayuan Viper ala Paman Sam

emang kpn indonesia beli amraam?

Bukannya sepaket sama F-16C/D Block 52ID itu ya?
Di wikipedia sih tertulis begitu

Senat US sdh setuju ya juragan terhadap permintaan pembelian dari pemerintah RI: 30 unit rudal AIM-9X Block II Sidewinder All-Up-Round Missiles, 20 unit AIM-9X-2 Captive Air Training Missiles (CATM), 2 unit CATM-9X-2 Block II Tactical Missile Guidance Units, 4 unit CATM-9X-2 Block II Guidance Units, dan 2 unit Dummy Air Training Missiles plus peralatan pendukung lainnya?
Mohon info lanjutannya donk juragan

Masak dapetnya "uler derik" lagi sih
Rada percuma dong punya Block 52 klo "pensilnya" masih seri 9 (itu juga klo 52nya bisa terbang lagi)
 
Bukannya sepaket sama F-16C/D Block 52ID itu ya?
Di wikipedia sih tertulis begitu



Masak dapetnya "uler derik" lagi sih
Rada percuma dong punya Block 52 klo "pensilnya" masih seri 9 (itu juga klo 52nya bisa terbang lagi)

berdasarkan DCSA, 750 juta US$ meliputi upgrade dan regenerasi 24 unit F16 block 25, associated equipment, parts, training and logistical support. tdk disebutkan armament atw weapon.

F16 ID ready to fly. sidewinder disini adlh seri X2 setara Iris-T Missile yg kemampuanny jelas jauh di atas P/P4 yg dimiliki TNI AU saat ini. Amraam sdh masuk renstra 2914-2019, hany trganjal mslh prioritas
 
DOD approved, senat notified....
wah lumayan lama juga ya untuk mendapatkan pesetujuan senat US untuk ukuran "misil sederhana" jarak pendek
selanjutnya kira2 proses pengirimannya bisa berapa lama ya?
bgmn ya kl untuk ukuran AMRAAM, butuh waktu berapa lama untuk approval nya
 
berdasarkan DCSA, 750 juta US$ meliputi upgrade dan regenerasi 24 unit F16 block 25, associated equipment, parts, training and logistical support. tdk disebutkan armament atw weapon.

F16 ID ready to fly. sidewinder disini adlh seri X2 setara Iris-T Missile yg kemampuanny jelas jauh di atas P/P4 yg dimiliki TNI AU saat ini. Amraam sdh masuk renstra 2914-2019, hany trganjal mslh prioritas

Bukannya sempet grounded tuh keluarga 52ID sejak insiden di Halim ya?
 
wah lumayan lama juga ya untuk mendapatkan pesetujuan senat US untuk ukuran "misil sederhana" jarak pendek
selanjutnya kira2 proses pengirimannya bisa berapa lama ya?
bgmn ya kl untuk ukuran AMRAAM, butuh waktu berapa lama untuk approval nya

klo pengiriman ny gw blm tahu. blm ad info baik resmi atw tidak resmi
info tidak resmi ny utk amraam pun approved, mslhny adlh penganggaranny yg msh kalah prioritas dngn kebutuhan lainny yg lbih priority
 
Emang suku di indonesia beragam... Smuanya ada... Cuman suku cadang pesawat aja yg gaa ada.. Maaf nubie.. Koment tolol
 
Air-Launched Weapons
Indonesia approves purchase of KH-31, AIM-120 missiles

Key Points
Indonesia has approved USD38 million in funds to acquire air-launched missiles
Approval includes a possible inaugural purchase of AIM-120 missiles from the United States
An Indonesian parliamentary committee that oversees the country's defence procurement budget has approved a request by the Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara, or TNI-AU) to acquire air-launched missiles worth USD38 million.
A TNI-AU source told IHS Jane's on 30 December that the systems approved for acquisition are namely the Kh-31A and Kh-31P short-range air-to-surface missiles (USD24 million), the Kh-59ME powered stand-off weapon (USD18 million), and the AIM-120 advanced medium range air-to-air missile (AMRAAM) (USD6 million).
www.janes.com/article/56919/indonesia-approves-purchase-of-kh-31-aim-120-missiles

fix amraam
 
betul juragan, dah dialokasikan untuk pembelian misil buat AMRAAM dan Kh-59 ME rudal anti kapal dan Kh-31 senilai 24 juta US buat Sukhoi family. Tp 6 juta US untuk tipe tertinggi AMRAAM cuma dapat ngak nyampe 10 biji rudal, sangat minim dari segi jumlah.
 
betul juragan, dah dialokasikan untuk pembelian misil buat AMRAAM dan Kh-59 ME rudal anti kapal dan Kh-31 senilai 24 juta US buat Sukhoi family. Tp 6 juta US untuk tipe tertinggi AMRAAM cuma dapat ngak nyampe 10 biji rudal, sangat minim dari segi jumlah.

Kayaknya sih bakalan beli yang versi low atau medium aja.
Klo cuma 10 paling maksimal 10 pesawat yg pake (1 plane 1 AMRAAM)
 
AIM-120 untuk varian AIM-120C dibandrol US$400 ribu per unit, tapi jika yang dibeli varian AIM-120D, maka harga per unitnya bisa mencapai US$1,7 juta.
Pada bulan mei 2015 dengan harga USD 21 juta hanya utk 10 unit AIM-120C 7 plus missile containers, spare and repair parts, support and test equipment,dll ini utk mempersenjatai F18 mereka. Bisa dibayangkan USD 6 juta berapa banyak.
 
mau tanya para sesepuh, persetujuan yg dikeluarkan senat AS selain jenis persenjataan apakah jg mengatur jumlah/kuantitas persenjataan yang dijual??
 
dalam artian jika disetujui oleh senat AS, misal dengan jenis AIM 120 maka negara buyer dapat membeli berapa pun jumlah misil tersebut ya suhu???
 
dalam artian jika disetujui oleh senat AS, misal dengan jenis AIM 120 maka negara buyer dapat membeli berapa pun jumlah misil tersebut ya suhu???

yup, bisa d bilng demikian jima melihat study case arm sale for UAE atw arab saudi yg jumlahny ratusan dlm sekali pembelian.
 
kenapa gak beli misil nuklir dari korea utara aja suhu?? sory agak KonTol gue (komentar tolol) :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sayang Dirgantara masih terlalu fokus ke Pesawat Komersil.

Gk seperti Pindad & PT. PAL

Coba kerja sama, antara Dirgantara & Pindad, ane yakin kita mampu memproduksi sendiri pesawat tempur, wl kadang molor.

Buktinya perkembangan Alutsista kita dah mulai berkembang pesat. Belum lg sejumlah prestasi teknologi dll, sy pikir kita mampu, tinggal bagaimana memfasilitasi.

Jangan hanya bisa menangkap perakit senjata saja, tanpa mengembangkan bakat mereka menuju hal positif.

Semoga, kita mampu utk terus bangkit.

so kfx/ifx itu bagaimana ?
demandny sendiri bagaimana kalo bisa memproduksi pespur? sejauh mana bisa mncapai BEP? siapa yg menanggung development cost?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd