Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda (38) diberitakan meninggal dunia pada hari Minggu (15/10) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri, Lamongan. Huda meninggal dunia sesaat setelah mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez dalam pertandingan antara Persela Lamongan vs Semen Padang.
Tak hanya di Indonesia, berita tentang meninggalnya kapten Persela Lamongan itu juga mendapat perhatian media internasional. Bahkan pemain termahal Premier League 2016, Paul Pogba juga turut mengucapkan belasungkawa
Salah satu media internasional yang memberitakan kematian Huda adalah BBC. "Seorang kiper di divisi teratas Indonesia meninggal dunia setelah bertabrakan dengan rekan satu timnya saat jalannya pertandingan," tulis bbc.com. Sedangkan media Inggris lainnya, The Guardian menulis bahwa Huda mengalami tabrakan yang membuat trauma di dada dan rahangnya.
Media olahraga espnfc.com menulis bahwa Huda sempat mencengkeram wajahnya dan dilarikan dari Stadion Surajaya ke rumah sakit sebelum kemudian dinyatakan meninggal. Situs olahraga tersebut bahkan menggambarkan Choirul Huda sebagai "Legenda Sejati Persela". Sedangkan media olahraga Italia, La Gazetta Dello Sport memuat video insiden tabrakan Huda dengan memberi judul "Indonesia: Berbenturan, Kiper Choirul Huda Meninggal Dunia".
Ucapan duka dari Paul Pogba.
Tak hanya media internasional yang memuat berita tentang meninggalnya sang kapten. Pemain internasional seperti Paul Pogba juga memberikan ucapan duka melalui akun twit**ternya. "RIP Choirul Huda. My prayer to you and your family. #RIPHuda," cuit Pogba.
Menurut dokter yang menanganinya, Yudistiro Andri Nugroho, Huda mengalami trauma pada dada dan rahang yang menyebabkan gagal nafas. Choirul Huda adalah putra daerah asli Lamongan dan telah bermain untuk Persela sejak 1999 serta lebih dari 480 pertandingan
Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya.
Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.
Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.
"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit di bagian dada, kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.
Sampai di RSUD dr Soegiri, Huda kembali mendapatkan alat bantu pernapasan yang sifatnya permanen.
"Dengan begitu, kami berharap melakukan pompa otak sama jantung," kata Dokter Spesialis Anastesi, Yudistira.
Ditambahkan oleh Yudistiro bahwa Huda sempat menunjukkan kulit yang memerah, tetapi kondisinya terus menurun.
Tidak ada respons dari sang pemain dalam satu jam pompa jantung dan otak. Akhirnya, tim dokter menyatakan bahwa Huda meninggal dunia pukul 16.45 WIB.
"Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ucap Yudistira.
Diagnosis
Menurut diagnosis Yudistira, ada benturan di bagian dada dan rahang bawah Huda.
Sang pemain diduga mengalami trauma dada, kepala, dan leher. Di dalam leher, ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak.
"Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan napas," kata Yudistira.
Sebelumnya, beberapa dugaan awal muncul soal penyebab meninggalnya Choirul Huda, salah satunya karena hypoxia. Lalu, muncullah hasil diagnosis seperti diutarakan Yudistira.
Tangis
Informasi kepergian Huda diterima para pemain Persela tepat setelah peluit panjang laga kontra Semen Padang. Persela menang 2-0, tetapi raihan tripoin seolah hampa karena kapten mereka tutup usia.
Tangisan keras terdengar dari beberapa pemain, termasuk penjaga gawang Ferdiansyah. Reaksi serupa ditunjukkan suporter Persela, La Mania.
"Huda! Huda," bunyi teriakan seorang suporter yang kemudian diikuti rekan-rekannya.
Suasana Stadion Surajaya mendadak bergemuruh dengan teriakan nama Choirul Huda dari seluruh La Mania yang hadir.
La Mania bersama segenap ofisial Persela Lamongan sempat mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan Choirul Huda.
Memori
Huda sebelum tutup usia adalah sosok yang berbeda. Diakui pelatih Aji Santoso, sang pemain terlihat lebih bersemangat dalam sesi latihan.
"Saya menilai bahwa dia paling siap meskipun Ferdiansyah juga siap," ucap Aji.
Maka itu, Huda mendapatkan kesempatan bermain sebagai startersaat melawan Semen Padang, setelah sempat dicadangkan dalam beberapa laga sebelumnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa laga kontra Semen Padang merupakan pamungkas buat Huda.
Tidak ada yang mengira pula bahwa sejumlah permintaan tak biasa dari Huda menjelang laga adalah petunjuk.
"Sebelum pertandingan, dia memang sempat meminta kaos kaki dan perlengkapan lain yang baru kepada Toni (bagian perlengkapan tim Persela)," ujar bek Samsul Arifin, Minggu (15/10/2017) malam.
Tidak cuma Samsul, pemain muda Persela, Ahmad Birrul Walidain, juga sempat menerima permintaan tidak biasa dari Huda.
"Kemarin malam sebelum pertandingan, dia minta dibelikan jus alpukat. Padahal, biasanya itu minta dibelikan nasi goreng. Cuma kemarin saja yang minta dibelikan jus," ujar Fahmi.
Kini, segala tentang Huda sekadar cerita. Dia sudah tiada.
Atas semua jasa, termasuk menjalani 454 laga bersama Persela dan cuma membela satu klub sepanjang kariernya, Huda pantas disebut legenda.
Tak hanya di Indonesia, berita tentang meninggalnya kapten Persela Lamongan itu juga mendapat perhatian media internasional. Bahkan pemain termahal Premier League 2016, Paul Pogba juga turut mengucapkan belasungkawa
Salah satu media internasional yang memberitakan kematian Huda adalah BBC. "Seorang kiper di divisi teratas Indonesia meninggal dunia setelah bertabrakan dengan rekan satu timnya saat jalannya pertandingan," tulis bbc.com. Sedangkan media Inggris lainnya, The Guardian menulis bahwa Huda mengalami tabrakan yang membuat trauma di dada dan rahangnya.
Media olahraga espnfc.com menulis bahwa Huda sempat mencengkeram wajahnya dan dilarikan dari Stadion Surajaya ke rumah sakit sebelum kemudian dinyatakan meninggal. Situs olahraga tersebut bahkan menggambarkan Choirul Huda sebagai "Legenda Sejati Persela". Sedangkan media olahraga Italia, La Gazetta Dello Sport memuat video insiden tabrakan Huda dengan memberi judul "Indonesia: Berbenturan, Kiper Choirul Huda Meninggal Dunia".
Ucapan duka dari Paul Pogba.
Tak hanya media internasional yang memuat berita tentang meninggalnya sang kapten. Pemain internasional seperti Paul Pogba juga memberikan ucapan duka melalui akun twit**ternya. "RIP Choirul Huda. My prayer to you and your family. #RIPHuda," cuit Pogba.
Menurut dokter yang menanganinya, Yudistiro Andri Nugroho, Huda mengalami trauma pada dada dan rahang yang menyebabkan gagal nafas. Choirul Huda adalah putra daerah asli Lamongan dan telah bermain untuk Persela sejak 1999 serta lebih dari 480 pertandingan
Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya.
Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.
Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.
"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit di bagian dada, kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.
Sampai di RSUD dr Soegiri, Huda kembali mendapatkan alat bantu pernapasan yang sifatnya permanen.
"Dengan begitu, kami berharap melakukan pompa otak sama jantung," kata Dokter Spesialis Anastesi, Yudistira.
Ditambahkan oleh Yudistiro bahwa Huda sempat menunjukkan kulit yang memerah, tetapi kondisinya terus menurun.
Tidak ada respons dari sang pemain dalam satu jam pompa jantung dan otak. Akhirnya, tim dokter menyatakan bahwa Huda meninggal dunia pukul 16.45 WIB.
"Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ucap Yudistira.
Diagnosis
Menurut diagnosis Yudistira, ada benturan di bagian dada dan rahang bawah Huda.
Sang pemain diduga mengalami trauma dada, kepala, dan leher. Di dalam leher, ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak.
"Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan napas," kata Yudistira.
Sebelumnya, beberapa dugaan awal muncul soal penyebab meninggalnya Choirul Huda, salah satunya karena hypoxia. Lalu, muncullah hasil diagnosis seperti diutarakan Yudistira.
Tangis
Informasi kepergian Huda diterima para pemain Persela tepat setelah peluit panjang laga kontra Semen Padang. Persela menang 2-0, tetapi raihan tripoin seolah hampa karena kapten mereka tutup usia.
Tangisan keras terdengar dari beberapa pemain, termasuk penjaga gawang Ferdiansyah. Reaksi serupa ditunjukkan suporter Persela, La Mania.
"Huda! Huda," bunyi teriakan seorang suporter yang kemudian diikuti rekan-rekannya.
Suasana Stadion Surajaya mendadak bergemuruh dengan teriakan nama Choirul Huda dari seluruh La Mania yang hadir.
La Mania bersama segenap ofisial Persela Lamongan sempat mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan Choirul Huda.
Memori
Huda sebelum tutup usia adalah sosok yang berbeda. Diakui pelatih Aji Santoso, sang pemain terlihat lebih bersemangat dalam sesi latihan.
"Saya menilai bahwa dia paling siap meskipun Ferdiansyah juga siap," ucap Aji.
Maka itu, Huda mendapatkan kesempatan bermain sebagai startersaat melawan Semen Padang, setelah sempat dicadangkan dalam beberapa laga sebelumnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa laga kontra Semen Padang merupakan pamungkas buat Huda.
Tidak ada yang mengira pula bahwa sejumlah permintaan tak biasa dari Huda menjelang laga adalah petunjuk.
"Sebelum pertandingan, dia memang sempat meminta kaos kaki dan perlengkapan lain yang baru kepada Toni (bagian perlengkapan tim Persela)," ujar bek Samsul Arifin, Minggu (15/10/2017) malam.
Tidak cuma Samsul, pemain muda Persela, Ahmad Birrul Walidain, juga sempat menerima permintaan tidak biasa dari Huda.
"Kemarin malam sebelum pertandingan, dia minta dibelikan jus alpukat. Padahal, biasanya itu minta dibelikan nasi goreng. Cuma kemarin saja yang minta dibelikan jus," ujar Fahmi.
Kini, segala tentang Huda sekadar cerita. Dia sudah tiada.
Atas semua jasa, termasuk menjalani 454 laga bersama Persela dan cuma membela satu klub sepanjang kariernya, Huda pantas disebut legenda.