Srikandi versi Mahabarata
India diawali dengan kisah Dewi Amba sakit
hati karena cintanya pada raja Salwa dari
Saubala akhirnya harus pupus karena Bisma
memenangkan Sayembara untuk
memperoleh dirinya. Namun ketika ia
akhrinya menyerahkan dirinya pada Bisma,
putra Santanu itu pun menolaknya, sebab ia
ikut sayembara untuk adiknya lain Ibu:
Wichitrawirya. Sakit hati kerena merasa
dipermalukan, Dewi Amba ini kemudian
bertapa dan berdoa pada para dewa agar
bisa membalas sakit hatinya itu.
Keinginannya terpenuhi sehingga akhirnya
Amba bereinkarnasi menjadi Srikandi, putri
prabu Drupada.
Suatu saat, Drupada mengambil untaian
bunga (yang diletakkan oleh Dewi Amba
saat ia meninggalkan Hastinapura karena
sakit hati) dan mengalungkannya pada
Srikandi. Ajaib, kelamin putrinya itu
berubah jadi laki-laki. Menurut Wiracarita
Mahabarata, srikandi ini tetap sebagai pria
(meskipun penampilannya seorang wanita)
dan dia punya seorang Istri. (Ini artinya,
menurut Mahabarata, Srikandi itu bukan
istri Arjauna).
Saat perang di Kurukshetra, Bisma sadar
bahwa Srikandi adalah reinkarnasi Amba,
dan karena ia tidak ingin menyerang
seorang wanita, ia menjatuhkan
senjatanya. Tahu bahwa Bisma akan
bersikap demikian terhadap Srikandi,
Arjuna bersembunyi di belakang Srikandi
dan menyerang Bisma sampai akhirnya
senopati tua itu terbunuh.
Pada versi Jawa kuna diceritakan Srikandi
adalah putri prabu Drupada yang tetap
menjadi seorang putri. Dalam lakon
Mbangun Taman Maerokoco, ia diajari
memanah oleh Arjuna dan akhirnya
menikah dan beroleh seorang putra. Ini
artinya, Srikandi tetap sebagai wanita, beda
dengan wiracarita Mahabarata versi India,
dimana Srikandi berkelamin laki-laki (walau
penampilannya seperti wanita).
Dalam cerita Jawa, Srikandi pernah menjadi
seorang satria: Bambang Kandihawa yang
menikah berhubungan dengan seorang resi
Amintuna (jelmaan Arjuna) dan beroleh
keturunan: Nirbita Niwatakawaca (dialah
yang pernah memaksa melamar Bathari
Supraba tetapi gagal karena bisa dibunuh
oleh Begawan Ciptowening, jelmaan Arjuna,
alias bapaknya sendiri).
Akhir hidup Srikandi sama antara versi
Jawa kuna dan India yakni dibunuh oleh
Aswatama pasca perang Barathayuda, saat
mereka sedang merayakan kelahiran anak
Abimanyu dari Utari: Parikesit.