@nicro
coba di Amati Baik2, satu transmitter rusak ya sudah radarx rusak. sebab satu transmitter memancarkan satu gelombang frekwensi, itulah irbis-e bin PESA su 35. AESA radar 1000-1500 transmitter, memancarkan 1000-1500 gelombang frekwensi radar berubah2 perdetik. satu transmitter yg RUSAK pada AESA radar tidak mengurangi kemampuan radarx. paham ya ane udah coba pelan2 nich !!!
karena ITU AESA radar life time-nya ribuan jam terbang baru maintenance. otomatis biaya maintenance Dan biaya operational-nya murah. Dari segi radar saja su 35, su 30 MKI&2 sudah boros... apalagi mesin yg sering rusak, life time dibawh 1000 jam bahkan cuman 500 jam. mana perbaikan 20 bln di Russia.
RADAR À. E. S. A
AN/APG-77 untuk F-22, adalah AESA radar generasi pertama, yang pada akhirnya memperkenalkan satu-satunya jenis radar yang laik pakai dalam pertempuran udara modern. Lompatan tehnologi dari mechanical doppler / PESA ke radar AESA tidak hanya jauh, tetapi............... sangat jauh.
Berikut daftar keunggulan / perbedaan dari radar AESA dibanding semua radar generasi sebelumnya:
Setiap AESA radar akan mempunyai sekurangnya 1000 transmitter (F-16, F-18, Gripen, Rafale), atau 1500 transmitter (Typhoon, F-22)
Masing-masing transmitter AESA sebenarnya dapat berfungsi sebagai radar sendiri secara independent, dan karenanya;
Masing-masing transmitter AESA juga dapat berpindah-pindah frequency dengan cepat per detik (frequency hopping) untuk mempersulit deteksi emisi radar di mata RWR lawan. Sekarang bayangkan karena setiap radar AESA membawa sekurangnya 1000 transmitter...
Jarak jangkau lebih jauh; patut dicatat disini kalau sejauh ini semua angka jarak jangkau setiap jenis radar AESA hanya prediksi masing-masing penulis artikel, bukan angka resmi, yang kelihatannya masih dirahasiakan.
Radar AESA tidak akan memiliki keterbatasan untuk melihat jumlah target yang bisa di-tracking, seperti limitasi pada radar doppler, atau PESA. Irbis-E versi lokal hanya bisa mengikuti 30 target, sedang versi KI model downgrade, su 35 jangan berharap banyak!
Radar sidelobe, atau sudut buta dari deteksi radar menjadi jauh lebih minimal, atau nyaris tidak ada.
Maintenance untuk AESA radar juga jauh lebih murah. Setiap transmitter tidak mempunyai MTBF (Mean Time Between Failure) setiap belasan atau puluhan jam seperti antena radar generasi sebelumnya. Kalaupun ada beberapa transmitter yang rusak, atau tidak lagi berfungsi, ini tidak akan mempengaruhi kemampuan radar AESA.