Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Batalkan saja su 35 k

@necronemodes
jgn pakai perasaan mengenai radius jangkauan, pakai data Dari sukhoi sendiri web mrk: knaapo***

Argumen "JARAK JANGKAU SUKHOI COCOK UNTUK INDONESIA" , juga semakin TIDAK BERALASAN
Sukhoi menuliskan jarak jangkau (Ferry range) maksimum sekitar 4,500 kilometer, dengan membawa 3 drop tank 500 gallon. Padahal, kapasitas bahan bakar Su-35 juga termasuk yang TERBESAR di dunia; sekitar 11,900 kilogram.
Sebagai pembanding, SAAB Gripen-NG, dengan kapasitas bahan bakar hanya 3,400 kilogram, akan mempunyai jarak jangkau (Ferry Range) 4,000 kilometer dengan membawa 2 drop tank saja.
 
@nicro
coba di Amati Baik2, satu transmitter rusak ya sudah radarx rusak. sebab satu transmitter memancarkan satu gelombang frekwensi, itulah irbis-e bin PESA su 35. AESA radar 1000-1500 transmitter, memancarkan 1000-1500 gelombang frekwensi radar berubah2 perdetik. satu transmitter yg RUSAK pada AESA radar tidak mengurangi kemampuan radarx. paham ya ane udah coba pelan2 nich !!!

karena ITU AESA radar life time-nya ribuan jam terbang baru maintenance. otomatis biaya maintenance Dan biaya operational-nya murah. Dari segi radar saja su 35, su 30 MKI&2 sudah boros... apalagi mesin yg sering rusak, life time dibawh 1000 jam bahkan cuman 500 jam. mana perbaikan 20 bln di Russia.

RADAR À. E. S. A
AN/APG-77 untuk F-22, adalah AESA radar generasi pertama, yang pada akhirnya memperkenalkan satu-satunya jenis radar yang laik pakai dalam pertempuran udara modern. Lompatan tehnologi dari mechanical doppler / PESA ke radar AESA tidak hanya jauh, tetapi............... sangat jauh.

Berikut daftar keunggulan / perbedaan dari radar AESA dibanding semua radar generasi sebelumnya:
Setiap AESA radar akan mempunyai sekurangnya 1000 transmitter (F-16, F-18, Gripen, Rafale), atau 1500 transmitter (Typhoon, F-22)
Masing-masing transmitter AESA sebenarnya dapat berfungsi sebagai radar sendiri secara independent, dan karenanya;
Masing-masing transmitter AESA juga dapat berpindah-pindah frequency dengan cepat per detik (frequency hopping) untuk mempersulit deteksi emisi radar di mata RWR lawan. Sekarang bayangkan karena setiap radar AESA membawa sekurangnya 1000 transmitter...
Jarak jangkau lebih jauh; patut dicatat disini kalau sejauh ini semua angka jarak jangkau setiap jenis radar AESA hanya prediksi masing-masing penulis artikel, bukan angka resmi, yang kelihatannya masih dirahasiakan.
Radar AESA tidak akan memiliki keterbatasan untuk melihat jumlah target yang bisa di-tracking, seperti limitasi pada radar doppler, atau PESA. Irbis-E versi lokal hanya bisa mengikuti 30 target, sedang versi KI model downgrade, su 35 jangan berharap banyak!
Radar sidelobe, atau sudut buta dari deteksi radar menjadi jauh lebih minimal, atau nyaris tidak ada.
Maintenance untuk AESA radar juga jauh lebih murah. Setiap transmitter tidak mempunyai MTBF (Mean Time Between Failure) setiap belasan atau puluhan jam seperti antena radar generasi sebelumnya. Kalaupun ada beberapa transmitter yang rusak, atau tidak lagi berfungsi, ini tidak akan mempengaruhi kemampuan radar AESA.
 
Terakhir diubah:
bagi fans boy sukhoi gampang banget ngomong radar zhuk-ae yg udah AESA bisa dicankokkan, diupgrade, mengganti radar PESA su-35. ente kira ban motor, ato mengganti radar semudah pitstop di balapan F1.

radar AESA Russia (sampai sekarang hanya di mig) blm bisa dipasang di Sukhoi. kenapa ?

Kemampuan jarak deteksi / tracking radar AESA tidak akan hanya tergantung kepada kualitas transmitter, melainkan 100% tergantung kepada Source Coding untuk mengatur hasil signal processing dari radar itu sendiri. Setiap radar AESA akan membutuhkan sekurangnya lima ratus ribu baris programming line, dan code-nya itu sendiri harus spesifik untuk pesawat tempur itu sendiri. AESA radar tidak bisa sembarang dicangkok dari satu model ke model lain, tanpa integrasi source code.

ente kira upgrade ke radar AESA dr irbis-e segampang ganti ban ato busi motor...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd