Aki cerita lagi ( moga" gak bosen )
Tahun 1978, Aki dan Dodi kebagian menjaga salah seorang sahabat kami yang di rawat inap di RS Hasan Sadikin ( tahun ini bangunannya belum seperti sekarang ). Awalnya yang mau tunggu berempat tapi entah kenapa 2 teman kami tidak jadi. Lalu Aki dan Dodi buat kesepakatan. Jam 19.00 s.d 00.00 Dodi yang jaga nanti setelah itu baru Aki jaga sampai jam 05.00, maka selepas isya tidurlah Aki.
Jam 23.45 Aki terjaga, setelah cuci muka dan buat kopi, Dodi langsung tertidur dan ketika Aki lihat teman yang dirawat pun tidur dengan nyenyak, maka Akipun keluar dan duduk di kursi depan kamar. Malam itu hujan turun, tidak lebat tetapi udara begitu dingin sehingga para penunggu pasien pada males duduk di luar. Aki duduk santai sambil merokok lalu tiba" muncul perempuan, cantik, bercelana jeans, pakai kaos oblong merah menyala.
" Hai ..... sedang nunggu, Kang ? ". Aki sempat kaget tapi setelah tahu yang muncul perempuan manis maka Aki jawab saja dan selanjutnya kami ngobrol berdua. Tidak ada keanehan yg terjadi, perempuan ini namanya Neneng dan dia bilang bahwa dia sedang menunggui keluarganya. Aki pikir ya bukan hal aneh, mungkin saja dia juga bernasib sama dengan Aki, yang ditungguinya sudah tidur, dia gak bisa tidur lalu keluar dan ketemu dengan Aki. Kami ngobrol berbagai hal dengan suara tidak keras. Saat kami ngobrol, lewat 2 orang perawat yang melihat ke Aki terus dg pandangan bingung lalu mereka saling bicara sambil melihat lagi ke kami berdua.
" Neng, kenapa tu suster ya, koq seperti ngomongin kita ", tanya Aki.
" Naksir Akang ngkali " jawab Neneng sambil menatap dingin kedua perawat yang berlalu menjauh. Lalu kami ngobrol lagi.
Ketika adzan awal berkumandang, tiba-tiba Neneng seperti tersentak gelisah lalu buru-buru dia pamit berjalan meninggalkan Aki. Aki tidak mengikuti ke kamarnya, Aki pikir dia harus menengok keluarga yang ditungguinya. Aki hanya berdiri untuk meregangkan badan lalu masuk kamar, buat kopi baru lalu nongkrong lagi di depan kamar. Jam 04.30 Dodi bangun, lalu kami shalat bersama, usai shalat kami jalan ke depan mencari makanan untuk sarapan.
Saat makan bubur ayam, Aki bertemu dengan 2 perawat yg semalam menatap Aki dan kelihatan mereka bisik-bisik. Karena posisi duduknya tidak terlalu jauh, Aki iseng tanya " Hayooo, ngomongin saya lagi yaa ". Mereka kaget tapi karena melihat Aki tidak bersikap marah, salah seorang dari mereka berkata " Habis kamu lucu sih, semalam kamu ngomong sendiri ..... ". Aki kaget. " Maksudnya ? ". "Iya, semalam waktu kami lewat di kamar, kami lihat kamu ngomong sendiri ....". Aki bingung, terus Dodi bertanya " Ada apa sih ? ". Aki ceritakan saja pengalaman semalam, kedua perawat itu juga dengar saat Aki cerita. Mereka hanya termanggu lalu akhirnya kami bubar. Setelah bayar, Aki dan Dodi kembali ke ruangan tetapi di koridor masuk kami bertemu dengan teman Aki, Heru. Heru ke rumah sakit mengantarkan suami istri yang anaknya meninggal dunia karena kecelakaan kemarin sore di Sukajadi.
" Kenapa baru sekarang datangnya, Her ? "
" Tadi subuh ada polisi yg datang memberi tahu "
Suami istri itu kelihatan sangat berduka, bahkan istrinya sampai dipapah oleh keluarganya. Aki dan Dodi mengikuti rombongan kecil itu menuju kamar jenasah.
Tiba di kamar jenasah, jerit isak tangis pecah, semua keluarga menangis sambil mengelilingi jenasah yang terbujur kaku di atas brancard. Setelah sedikit mereda isak tangis mereka, perlahan Aki, Dodi dan Heru menghampiri jenasah lalu membuka kain yang menutup wajah ....... Astagfirullah, Aki kaget ... bener-bener kaget. Ternyata jenasah yang terbujur kaku itu adalah Neneng yang semalam ngobrol dengan Aki. Wajahnya, poni rambutnya, bajunya sama dengan yang semalam hanya yang ini bersimbah darah ........ pantas, suster semalam bingung melihat Aki yang ngobrol sendiri .... pantas, pas adzan awal berkumandang Neneng berlalu dengan sikap gelisah ...... namun setelah Aki tenang ... Aki bicara perlahan di dekat telinga jasad Neneng " Neng, sekarang kamu tidak usah menunggui keluargamu, kamu sudah dijemput, jadi sekarang kau sudah bisa pulang dengan tenang yaa ... Akang doakan kamu "
Dodi sempat bertanya saat kami berjalan kembali menuju ke ruangan teman kami yang di rawat dan Aki hanya menjawab, sekarang dia sudah dijemput dan tidak menunggu siapa-siapa lagi .....