akhirnya liburan ane selesai..
ane baru menghadap Guru..
Tapi ane mohon maaf apa yang ane tulis ini terlalu panjang. sekiranya ndak berkenan bisa di hapus.
Manusia
Dua orang murid kembali menghadap gurunya yang super gemblung. Setelah sekian lama ngasih wejangan, sang guru kembali mengajak muridnya untuk berdiskusi.
Kali ini temanya tentang manusia/kemanusiaan.
Guru : Murid-muridku..! sebelum tahun baru, seperti biasa marilah kita duduk sejenak, merenung, membatin, jangan lupa bernafas, sambil selalu berdzikir. Ingat selalu ajaran trisila, Eling, Pracaya, Mituhu.
Murid 1 : Siap guru.
Guru : Kalian tau, bahwa manusia itu sebenarnya adalah puncak ciptaan Tuhan?
Murid 1 : Wah kalau itu mohon penjelasannya guru.
Guru : Baiklah. Dengarkan baik2. Tuhan menciptakan banyak hal, ada Alam semesta beserta isinya dan Manusia tentu saja... Eh.. aku mau bicara banyak hal, jadi sebelum ku lanjutkan, hal-hal yang mengganggu acara ini silahkan diselesaikan dulu. Murid 1, silahken ke kamar mandi Pipis. Murid 2, silahken selesaikan onani yg tadi belum selesai. Nih ku kasih kopian cerpan paling bagus karya Jaya Suporno sama siganteng rusuh.
Murid 1 dan 2 segera pergi dari hadapan sang guru. Murid 1 malah mengambil motor pergi ke Sarkem, numpang pipis disana, sementara murid 2 pergi ke Elisyum numpang onani disana. Sang guru termenung sendirian di kamar, melihat kebawah, kontinya mengelayut, kecil dan mengkeret telornya.
Dia biarkan konti itu seperti itu, sampai tuhan nanti membesarkan konti itu. Ia sangat yakin konti ini bisa membesar tegang karena di gerakkan oleh Tuhan, bukan oleh Nafsu ataupun pikirannya. Hanya butuh menghilangkan nafsu dan pikiran dan membiarkan Tuhan menggerakkan kontinya.
Dua Jam kemudian 2 muridnya telah kembali.
Guru : Sudah selesai?
Murid 1 : Sudah guru. Anu guru sebelum lanjut saya mau Tanya tentang puncak penciptaan kenapa kog manusia guru, bukan alam. Bukankah alam lebih megah dan luar biasa guru.
Guru : jadi begini. Tuhan itu menciptakan alam ini dengan sebenarnya dan memberinya hokum-hukum yang pasti. Tuhan telah mengaturnya dengan pasti. Alam ini secara pasti akan mengikuti hokum-hukum yang tetap dan akan berjalan secara harmonis. Nah justru alam semesta ini diciptakan untuk manusia. Manusialah yang kemudian menjadi Raja bagi alam semesta ini. Manusia adalah makluk tertinggi yang kemudian diserahi tugas untuk memimpin Alam semesta, menjadi khalifah atau wakil Tuhan. Kemudian manusia akan melakukan segala perbuatannya di dunia ini kemudian nanti akan mempertanggungjawabkan segalanya ketika kembali kepada Tuhan. Segala rentetan peristiwa perbuatan manusia inilah yang kemudian disebut sebagai Sejarah.
Murid 2 : Jadi Tuhan itu sudah selesai ya Guru.
Guru : Maksudmu Piye?
Murid 2 : Maksudnya, setelah menciptakan alam semesta kemudian menciptakan manusia sebagai wakil, tuhan Cuma duduk menunggu sejarah manusia berjalan sampai nanti sejarah itu selesai gitu ya guru.
Guru : Wuahahahahasyuu.. Kukira kalau kita sekarang membicarakan Tuhan lagi gak akan selesai. Murid 2 kalau masih mau membiacarakan Tuhan silahkan mampir ke trit yang lain. Kita ini akan membicarakan manusia saja. Inget yoo. Manusia... tapi nanti tetap ada hubungannya dengan tuhan, tenang saja
Murid 2 : Sendiko Dawuh Guru. Silahken dilanjutkan Guru .
Guru : Urusan di dunia telah diserahkan kepada manusia. Nah sebagai puncak ciptaan Tuhan, manusia juga merupakan Raja bagi alam semesta ini. Manusialah yang melaksanakan tugas kesejarahan. Semua yang ada di alam semesta ini milik manusia dan menusia bebas mejelajahi dan memakmurkannya.
Murid 1 : anu guru saya masih bingung guru. Dan berhubung ini ada pertanyaan dari Suhu NM bisakah guru menjawab.
Guru : Ooo.. itu. Ane menjawab tentu dengan konsep yang ada dalam pikiran ane. Dan ini tentu sangat subjektif. Ente tau kan tentang konsep kebenaran yang pernah kita dskusikan.
Murid 2 : Ingat Guru..Kebenaran di dunia ini semua relative, kebenaran untuk diri kita yang sifatnya mutlak, mutlak untuk diri kita. Kebenaran Sejati itu milik Tuhan.
Guru : Nah makanya gak usah terlalu menghakimi cara berpikir orang. Artine semua orang tentu memiliki paradigma masing2. Semua sekarang sedang melaksanakan tugas sejarah. Dan manusia berkembang membentuk sejarah. Termasuk perkembangan pemikiran manusia.
Murid 1: Sik, guru kembali ke pertanyaan suhu NM guru.
Guru : Oh iya.. jadi gini. Manusia itu, makluk atau ciptaan, sama seperti ciptaan lainnya. Itu kalau melihat manusia dari sisi fisiknya. Inget lho fisik. Katanya manusia di ciptakan dari tanah. Manusia adalah sekumpulan daging dan perkakas-perkakasnya. Tapi gimana kalau kumpulan daging dan perkakas-perkakasnya itu tidak ada jiwa/ruh yang menggerakkannya? Tentu itu juga belum bisa di sebut sebagai manusia. Maka, yang di sebut manusia itu harus komplit. Perkakas dan jiwanya.
Murid 1 : Lha trus yang kedua guru?
Guru : Untuk apa kita ada, karena kita sedang melaksanakan tugas sejarah. Tugas sejarah kita apa? Hakikatnya adalah mengabdi. Jiwa kita ini menempati perkakas tubuh ini sebenernya hanya untuk mengabdi dan menjalankan amanah memakmurkan alam semesta ini.
Murid 1 : Wah makin keren guru. Tapi saya ada pertanyaan nih guru.
Guru : Jangan bertanya dulu. Biar pertanyaan ente simpan dulu. Ku selesaikan wejangan hari ini.
Guru : Kenapa sampai saat ini manusia masih ada. Ya.. karena sejarah belum selesai. Manusia harus senantiasa membentuk sejarah. Setelah sejarah selesai makan yang berkuasa bukan lagi manusia.
Murid 1: Jadi nanti kalau sejarah ini seudah selesai apa yang terjadi selanjutnya guru.
Guru : itulah yang disebut kiamat. Yang berkuasa selanjutnya adalah mutlak tuhan.
Guru : Sudah itu dulu yang bisa ane sampaikan hari ini..
Mohon maaf ya suhu NM.. ane nulis terlampau panjang..