Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.


Gelap merangkak pasti
Bersiap membalut tubuh molek

Merayap perlahan membungkus sinar
Melepas angkara dalam sunyi

Gelap membawa nista
Penuh gejolak, penuh amarah
Melepas kail birahi
Memancing hawa dalam sesat

Dalam gelap perempuan menari
Bersimbah peluh mendesah pelan
Menikmati kotornya lumpur dosa
Meliuk, merintih lirih dalam gelap

Dalam hening perempuan berdansa
Irama tubuh menyatu pasti
Ketika kecupan membelah raga
Panas, penuh gairah membara

Nafas tak lagi ringan saat mata terpejam
Tubuh perempuan pasrah pada birahi
Hanyut, hilang dalam pusaran asmara

Liar gerak tubuhmu membunuh dingin
Menyisakan berjuta nikmat malam
Panas bibirmu mengusir beku
Menghangatkan jiwa yang haus dosa

Perempuan malam dalam pelukan
Senyum terkembang kala pagi kembali
Perempuan malam dalam pelukan
Melewati gelap dalam kesesatan


:rose::rose::rose::rose:
 
Terakhir diubah:

Gelap merangkak pasti
Bersiap membalut tubuh molek
Merayap perlahan m
embungkus sinar
Melepas angkara dalam sunyi

Gelap membawa nista
Penuh gejolak, penuh amarah
Melepas kail birahi
Memancing hawa dalam sesat

Dalam gelap perempuan menari
Bersimbah peluh mendesah pelan
Menikmati kotornya lumpur dosa
Meliuk, merintih lirih dalam gelap

Dalam hening perempuan berdansa
Irama tubuh menyatu pasti
Ketika kecupan membelah raga
Panas, penuh gairah membara

Nafas tak lagi ringan saat mata terpejam
Tubuh perempuan pasrah pada birahi
Hanyut, hilang dalam pusaran asmara

Liar gerak tubuhmu membunuh dingin
Menyisakan berjuta nikmat malam
Panas bibirmu mengusir beku
Menghangatkan jiwa yang haus dosa

Perempuan malam dalam pelukan
Senyum terkembang kala pagi kembali
Perempuan malam dalam pelukan
Melewati gelap dalam kesesatan


birahi dengan nafas yg memburu
akan terasa nikmat menebus cakrawala
jika sudah dihalalkan dengan ijab qobul..


;)
 

Gelap merangkak pasti
Bersiap membalut tubuh molek
Merayap perlahan m
embungkus sinar
Melepas angkara dalam sunyi

Gelap membawa nista
Penuh gejolak, penuh amarah
Melepas kail birahi
Memancing hawa dalam sesat

Dalam gelap perempuan menari
Bersimbah peluh mendesah pelan
Menikmati kotornya lumpur dosa
Meliuk, merintih lirih dalam gelap

Dalam hening perempuan berdansa
Irama tubuh menyatu pasti
Ketika kecupan membelah raga
Panas, penuh gairah membara

Nafas tak lagi ringan saat mata terpejam
Tubuh perempuan pasrah pada birahi
Hanyut, hilang dalam pusaran asmara

Liar gerak tubuhmu membunuh dingin
Menyisakan berjuta nikmat malam
Panas bibirmu mengusir beku
Menghangatkan jiwa yang haus dosa

Perempuan malam dalam pelukan
Senyum terkembang kala pagi kembali
Perempuan malam dalam pelukan
Melewati gelap dalam kesesatan
Perempuan malam
Tiba malam dilewati dalam kekelaman
Sinar mentari dipagi hari
Itu pertanda diri harus melawan hari

#perempuan malam, wanita yang kuat
 


Dengarkah kau lelakiku..?
Senandung lirih lagu rinduku...
Mengalun sedih menembus waktu
mengitari jejakmu yang nyaris hilang

Dengarkah kau lelakiku..?
teriak
lemah meyebut namamu
mengalun sedih menembus waktu
mencari sosokmu yang hilang

Di rimba dunia

lelakiku..dengarlah..
seuntai doa setip senja berlalu
terucap merdu untukmu

lelakiku..ketahuilah...
tak kan lengah hatiku berharap kembalimu



:rose:
Gara-gara puisi ini jadi terinspirasi corat coret untuk perempuan...
 
Bagus dan cukup berbobot karya karya nya sist....
Ternyata banyak pujangga dalam forum ini....
 
Bagus dan cukup berbobot karya karya nya sist....
Ternyata banyak pujangga dalam forum ini....
Maaciiiii om momod...
Masih bau kencur ini, perlu banyak belajar dari para maestro dimari.

Maaciii sudi mampir dimari oommm.. :kk:

Mungkin oomm bisa meninggalkan jejak berupa sebait untaian kata disini, sebagai tanda untuk nubi yang masih belajar ini
 
Kalau kita pandang bersama
Kemana arah angin kala terhembus
Kemana kapal berlayar di tengah samudera
Apakah akan ada sinergi yang sama?
Serupa dengan uang
Berlarut larut dalam kesedihan
Tersendu dalam iringan tangis
Bersua enggan denganmu
Berbincang dalam diam
Bertatap penuh nafsu
Hanya kalbu yang tau
Apa semua kan menerima?
Tak ada manisku
Harapanmu terlalu membuncah
Kekuatan angin kian bertambah
Kapal akan pecah
Dan uang akan musnah
 
Terjerembab dalam kubang hidup kelam...
Dalam dekap derai angin malam kau menyulam...
Bait bait jejakmu beribu-ribu kisah....
Teruntai dalam lantunan simfoni desah...

Goresan-goresan noda tertuang pada kasur usang....
Lelalaki bertopeng jalang melepas nafsu dari kekang...
Menguras syahwat yang tak beradat...
Menyemai noktah dalam singgasana pekat...

Bukan karena ingin tapi keadaan...
Membawa mu jatuh dalam peluk tiap peraduan...
Penuh belai mesra tapi tidak mesra...
Penuh senyum bahagia tapi tidak bahagia...
 
Perempuanku!
Lirih rindumu mengetuk kalbuku
Membangkitkan perihku di tanah rantau
Cawan-cawan rinduku terisi pilu

Perempuanku!
Teriak lemah panggilmu menikam jantungku
Bukan tak ingin dekat tapi karena adat
Bukan tak ingin terus melekat tapi karena martabat

Perempuanku!
Merdu do'a mu bersatu dengan do'aku
Pada Pemilik semesta kutitipkan kau tuk dijaga
Disatukan dalam mihrab sucinya cinta

Perempuanku!
Percayalah aku kan kembali pada masanya
Meleburkan rindu dalam pusara kalbu
Mencairkan resah dalam relung sukma
 
Rangkaian kata terulang
Sebuah caci terucap
Menjadi iri pada yang terbuang
Seolah dunia tiada gelap

Dia adalah sesat
Dia adalah rendah
Menjadi pelampiasan murka
Akan setiap bentuk hina

Tiada seorang menilai derita
Tiada baik dalam hidupnya
Dia adalah makhluk yang sama
Namun hidup memberinya strata

Bertahan meskipun menyandang derita
Mengais asa meskipun dipandang dosa
Dalam doanya, ia menyebut diri hina
Menunduk dengan beban seluruh dunia

Biarkan sang makhluk ini tersenyum
Meski bebannya membuat dia muram
Tiada manusia yang sempurna
Setiap dosa adalah langkah menuju dewasa
 
Maaciiiii om momod...
Masih bau kencur ini, perlu banyak belajar dari para maestro dimari.

Maaciii sudi mampir dimari oommm.. :kk:

Mungkin oomm bisa meninggalkan jejak berupa sebait untaian kata disini, sebagai tanda untuk nubi yang masih belajar ini

Tidak perlu belajar ataupun mengurui, karena sebuah puisi adalah penyampaian yang universal dari dalam hati.
Indah dan tidaknya sebuah puisi bukanlah sebuah nilai benar dan salah.
Puisimu adalah nilai ucapan hati terdalam dalam sebuah rima, tanpa batasan noda nilai manusia.

Saya hanya sebatas ID dengan pribadi newbie yang ter mod kan dalam kondisi lelah...
:ngupil::ngupil::ngupil:
 


Drama senja kala berakhir sudah
Lelah raga terhempas ke bumi
. . . Hening. . . Hanya deru nafas terdengar
Temaran senja perlahan memudar
Tertutup tirai hitam semesta

Lelah. . . Enggan beranjak
Mendera raga dalam penjara letih
Bahagia semu. . . Tawa semu
Semua perlahan menguap
Dalam mimpi seumur purnama

Aku ingin tertidur. . . Dalam sepi
Aku ingin bermimpi. . . Dalam taman tawa
Aku ingin melupakan aku yang semalam
Aku. . . Si kupu-kupu malam


:rose::rose::rose::rose:
 
Terakhir diubah:


Sedap di bau

Tak sedap di padu

Namun lelap di qalbu

Hitam abu-abu

Kelabu

Rasa jiwa hendak tau

Namun embun sudah berlalu

Cukuplah hanya aku
 

Di malam yang terang oleh cahaya bulan purnama
Ada kepolosan dan keingintahuan yang bertanya
Kenapa tidak setiap malam ada bulan purnama?

Kegelapan dan cahaya adalah sepasang sayap jiwa
Kesedihan dan kesenangan adalah sepasang sayap jiwa
Keduanya mengantar jiwa pulang ke rumah cahaya
 


Merinduimu
Mengisi kekosongan hari
Seperti rintik yang turun perlahan
Kala bumi rindu belaian langit

Merinduimu
Mengembalikan senyum yang hilang
Seperti tetesan embun di ujung malam
Kala pagi bersiap menari

Merinduimu
Memeluk manja ragaku yang lunglai
Seperti hangatnya mentari akhir waktu
Kala sore berganti senja

Aku dan rinduku terpenjara sepi
Terbuang jauh di ruang gelap
Semilir angin pun enggan mendekat
Hampa... hanya aku dan lirih tangisku

Aku dan cintaku terkikis waktu
Nyaris hilang tertelan duka
Sajak doa pun tiada terdengar
Sunyi... hanya aku dan gulita malam

Drama penantianku tiada akhir
Hanya doa yang mampu terlontar
Kala kobar asaku meredup
Tergilas detik kesendirian


:rose::rose::rose::rose:
 
Terakhir diubah:
Biarkan rindumu menari
Bersama alunan musik sang bayu
Tiada guna kau menangis
Karna rinduku terikat padamu

Biarkan air matamu berderai
Bersama rintik hujan di ujung senja
Agar semesta tau besar kasihmu
Pada aku yang mencintaimu

Jalan panjang ini akan menuntunku pulang
Tiada detik terlewat tanpa kaki melangkah
Dalam gelap dan sepi
Demi memeluk hari bersamamu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd