Banyak aturan tentang ibadah, dan setiap agama punya cara sendiri-sendiri. Semua kan mengaku bahwa itu sudah sesuai petunjuk dari Tuhan.
Ane berhubungan dengan tuhan dengan cara bikin sesajen di pohon mangga besar di depan rumah ane. Sayang sekali tetangga ane menyebut ane syirik, menyembah pohon. Padahal sudah ane bilang bahwa ane nggak menyembah pohon. tapi ane lagi berhubungan dengan tuhan dengan cara itu.
Trus tetangga ane bilang, Caranya sudah diatur dlm kitab, itu adalah syariat terbaru, semua harus mengikuti pentunjuk itu.
Ane ikuti.. ane umak-umik mengucapkan mantra itu dalam hati, melakukan gerakan2. Sayang sekali gak kena di hati, ane malah jadi gak kagum sama tuhan, merasa gak lagi berhubungan dengan tuhan.
Berbeda dengan ketika ane ke Pantai, Mendaki gunung, Menyusuri sungai, Masuk hutan, Melakukan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, saat belajar astronomi, ketemu sama WP/TO yg sangat menggairahkan, saat ane orgasme, dll. Justru saat itu ane jadi ingat bahwa ada causa prima yang menyebabkan semua itu "ada". Artinya ane ingat tuhan justru ketika melakukan aktivitas yang ane sebut sebagai "membaca tanda alam".