Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Memeluk Sepi

Badai menghadang di kejauhan
sunyi mencekam, menaklukan asa merdeka
air mata kebebasan jatuh berderai
kembali ke rahim ibu pertiwi

negri kecilku, rumah para moyang
surga yang hilang kini semakin hilang
damai dalam mimpi hanya bunga tidur
semua ilusi, hanya sebatas angan

bumiku...ibu pertiwi
anakmu ingin menemanimu
meraih lagi tiara yang terampas
demi kehormatan leluhurku
 
Pagi dirambati dingin gigil
Sebelas kerinduan kususun dalam agenda
Yang tak pernah henti kukirim
: padamu.

Rekat tubuhmu tubuhku
Tak menjadikan rindu rapuh
Setelah segelas keringat kita tumpahkan
Air kehidupan menyebar kemana-mana

Aku adalah gerimis yang setia membasahi
Yang lagi-lagi tak mau henti
Tersebab rindu tak hanya lahir dari jarak
Atau pun keadaan.
Rindu adalah kehidupan
 
Pagi dirambati dingin gigil
Sebelas kerinduan kususun dalam agenda
Yang tak pernah henti kukirim
: padamu.

Rekat tubuhmu tubuhku
Tak menjadikan rindu rapuh
Setelah segelas keringat kita tumpahkan
Air kehidupan menyebar kemana-mana

Aku adalah gerimis yang setia membasahi
Yang lagi-lagi tak mau henti
Tersebab rindu tak hanya lahir dari jarak
Atau pun keadaan.
Rindu adalah kehidupan
 
kubuka lembaran yang berlalu
Disana wajahmu masih terlukis indah
paras jelita titisan dewi purnama
Tersenyum manis menyapa senja

Aksara namamu masih tersusun rapi
Terangkai indah bak untaian melati
mengikis rindu dalam sepi
memancarkan kasih abadi

Guratan senyum itu tergambar indah
manis..menaklukan tangis dalam sekejab
Layaknya simfoni barisan malaikat
mengagungkan pangeran pemenang

sosokmu...perempuanku
tak kan lekakang oleh waktuku
dalam hidupku...kaulah bidadariku
perempuanku...akhir kisah jiwaku
 
Terakhir diubah:
Alam tertunduk membisu
menangis, menatap sendu kaku ragamu
tertidur panjang bersama waktu
yang tak kan mampu terbangunkan

awal kelabu menggantung sedih
meneteskan gerimis di ujung senja
mengiringi langkahmu pergi
jauh...dan tak kan pernah kembali

hanyalah kisahmu yang tersisa
sendu wajahmu kini hanya bayang semu
mengusik kalbu ditengah rindu
selepas nafasmu terhenti

pergilah perempuanku..
bawa damaiku dalam tidur panjangmu
akan kulepas kapal cintaku
agar mengantarmu ke gerbang nirwana



In memoriam VTH
 
Aku merinduimu lelakiku
setiap jengkal tubuhku menginkanmu
menjerit histeris menyebut namamu
mengharapkan sentuhan panas membara

aku merindui cumbuanmu lelakiku
sekujur tubuhku berontak mencarimu
berharap kasar kulitmu membelaiku
lembut..melahirkan benih birahi

datanglah sekali saja lelakiku
buat aku terlena
agar rindu terbalaskan

puaskan aku lelakiku
Buat aku tak berdaya
Hingga seutas senyum kembali terkembang



:rose:
 
Di ujung pelangi aku melihatmu menari
sekuntum mawar terselip indah di rambut
riang langkah kakimu berderak
Lentik jemari bergerak gemulai

tiada semburat duka terpancar
tiada air mata mengalir
damai...bak telaga sunyi

liuk lekuk tubuhmu dibelai angin
teduh tatap matamu menepis rindu
malam pun enggan kembali
Ketika melihat cintamu pada mentari

semesta tersentak kagum
Merdu suaramu membunuh sepi
alam berdamai seketika
tersenyum di ujung senja
 
Gemuruh ombak di pantai selatan bersahutan
berbalas kabar ketika langit kelam menjerit
Perlahan, rintik hujan membelai bumi
mengisi pundi dahaga semesta

mawar liar kembali bertunas
merah merekah menghias taman
kupu-kupu kembali berdansa
dibawah soror sang mentari

Hari ini, esok, selamanya
nyanyian alam selalu terulang
kidung keagungan yang ilahi akan abadi
Meninggalkan waktu dunia fana


:rose:
 
Rinduku pada malam hening
bernaung dibawah temaram bintang
sepi, hanya sapaan bayu terdengar lembut
berbisik mesra mendayu-dayu

rinduku pada pagi sunyi
menatap tetesan embun membelai bumi
dingin, terasa menusuk sukma
Mengusir panas kemarau semesta

rinduku pada langit senja
menatap cakrawala jingga
indah, membentuk lukisan sang Ilahi
damai, hingga membuai lamnunanku

nyanyian mesra akan kudendangkan
menyambut kembalinya malam
Gemulai tarian bidadari akan kupersembahkan
untuk keabadian sang Ilahi


:hati:
 
Ujung hariku kian suram
kala sepi berbalut rindu menyapa
melingkupi seisi jiwa
menari dan tertawa diatas diamku

ingin kuberlari menjauh
Namun ragaku terbelengku asa padamu
jiwaku meronta menginginkanmu
meminta aku bertahan untukmu

sepi..
senja kala beringsut mendekat
mengawali langkah gelap malam
dingin, hening, tanpa mampu kutentang

Merelakan jiwa terkoyak rindu
tersiksa sepi kala senja
Hanya demi asa cintaku
demi doaku tentang kembalimu
 
Perempuanku,
Tanpa makna kutulis sebaris sajak
sekedar lukisan maya
tentang manisnya senyummu

semburat senyum menawan
seolah mengantar mentari ke ujung malam
hangat, penuh kasih
melucuti dingin yang mendera semesta

sepasang mata dewi
menatap penuh keteduhan
bak samudra biru
damai, penuh ketengan

Perempuanku,
Aku telah menjadi sempurna
Hati dan jiwaku tlah purna
saat sosokmu memasukiku


:rose::rose::rose:
 
Semusin berlalu, lelakiku
dan aku masih disini
terkurung rindu sepanjang malam
Meratap lirih dalam kebekuan

semusim berlalu, lelakiku
dan aku masih terluka
Merintih perih menyebut namanu
memeluk sesosok bayang semu

semusin berlalu, lelakiku
Hatiku terkungkung gelap
sinar jiwaku meredup
Menanti kembalimu

Semusim berlalu, lelakiku
dan aku masih menantimu
rasaku membakar asa
setiaku demi dahaga cinta

lelakiku..
aku merinduimu


:hati:
 
Hening..
alam seakan bersedih
tiada indah pesona senja
tiada gerai tawa terlantum

sepi..
semesta seakan murung
mengurung diri dalam gelap
tiada kata, tiada sapa

dingin..
mentari seakan membeku
melapangkan jalan sang malam
untuk menari disekitarku

aku dan diamku
meminta kau kembali
aku dan sepiku
menginginkan kembalimu
Putri Merah
 
Serpihan rindu yang terkoyak
tercabik-cabik sepanjang waktu
menjerit merintih pilu
meronta penuh benci

dinding sepi memenjarakan jiwa
terkurung dalam gelap
sedih, meratap lirih
mengais sebentuk kenangan yang terserak

hampa, tiada senyum tersunging
Hanya sebaris doa terucap pelan
menutup detik terakhir
ketika gelap mulai mendekap
 
Di ujung senja, perempuan menari
tersunting senyum kala bayu membelai wajah
tertawa ria kala ombak pecah di kaki

di ujung senja, perempuan bersenandung
menatap teduh langit jingga
Sendiri, dalam keremangan semesta

di ujung senja, perempuan bersujud
setetes rintik menyentuh jiwa
kala sebait doa terlantum

di ujung senja, perempuan berbaring
selimut rindu kembali mendekap
kala malam pekat mengundang sepi
 
Aku menantimu dalam diam
Berharap agar kau kembali
Membisikkan serangkai kalimat rindu
Pada retakan hati selama penantian

Aku melangkah dalam kesendirian
Berharap semesta mempertemukan kita
Mengatur jalan pertemuan yg mesra
Kala penat mengekang raga

Mataku terpejam dalam sepi
Berharap lembut belaimu memanjakanku
Menyentuh rindunya jiwa akan kasih
Seperti embun di awal pagi

Inilah kisah yang nyaris pudar
Ketika terhimpit lelah dalam rindu
Meninggalkan setapak jejak
Menuju kematian semestaku dalam sepi
 
Q
Kemarilah...
Duduklah sejenak hai putri merah
jangan biarkan bisuku
membekukan indah tawamu

temani aku sesaat..
nikmati hening semesta di ujung hari
mendengar kisah cinta para pewaris adam dan hawa...

Biarkan angin membelai wajah indahmu...hai putri merah..
karna tanganku terlalu hina untuk menyentuhmu...
biarkan sinar mentari di ujung senja menghangatkanmu...
karna pelukanku terlalu dingin untukmu...hai putri merah...

diamku bukanlah tunduk pada sepi
hampaku bukanlah kesepian tanpa sahabat...
aku hanya ingin menemani sang sunyi..
menyambut gelap di langit senja



:rose:
Ijin comot hu.. mau nubi kasih ke some one..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd