Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

north korea vs usa

Sebenarnya jumlah personil PLA sdh di kurangi gan. Dari 4-5 jutaan menjadi sekitar sejutaan aja. Malah pernah ada wacana, jumlah tentara mereka di kurangi sampai di bawah 1jt personil. Fokus utama mereka memodernisasi pasukan2 mereka, sehingga perlengkapan mereka setara dengan negara2 barat...
Oh, gitu ya? Berarti udah banyak banget pengurangannya ya. Padahal setahu ane sekitar setahun yang lalu personil PLA nya cuma beberapa ratus ribu aja yang dipangkas.

Tapi kalo melihat dari cara mereka bikin persenjataan, kayaknya nggak bakal lama tuh pengembangannya. Biasalah, made in china emang nggak terkalahkan. Hehehe...

Dan jangan2 tentara2 yang dipangkas itu cuma divakumkan doang, dan siap diaktifkan lagi saat dibutuhkan...:D
 
Iya gan...
Ekonomi mereka kuat, jadi mau ngapain aja gampang. Dulu waktu taiwan beli 150 f16 dan 60 mirage 2000, di balas china dgn beli 200bh su 27. Mereka lsg ToT gan. Kalo gak salah, perjanjiannya itu 50bh tahap pertama di buat rusia 100%, 100bh di buat rusia 50% dan china 50%, 50bh di buat china 100%..
Hasil dari tot ini adalah J11...
Cuman mesin dan radar yg di beli dari rusia...
 
Oh, gitu ya? Berarti udah banyak banget pengurangannya ya. Padahal setahu ane sekitar setahun yang lalu personil PLA nya cuma beberapa ratus ribu aja yang dipangkas.

Tapi kalo melihat dari cara mereka bikin persenjataan, kayaknya nggak bakal lama tuh pengembangannya. Biasalah, made in china emang nggak terkalahkan. Hehehe...

Dan jangan2 tentara2 yang dipangkas itu cuma divakumkan doang, dan siap diaktifkan lagi saat dibutuhkan...:D

Atau hanya sebagai konspirasi publik, sebenarnya gaada pengurangan.. biar mikirnya tentara mereka dikit aja seperti teknik perang Tsun zu? ;)
 
Iya gan...
Ekonomi mereka kuat, jadi mau ngapain aja gampang. Dulu waktu taiwan beli 150 f16 dan 60 mirage 2000, di balas china dgn beli 200bh su 27. Mereka lsg ToT gan. Kalo gak salah, perjanjiannya itu 50bh tahap pertama di buat rusia 100%, 100bh di buat rusia 50% dan china 50%, 50bh di buat china 100%..
Hasil dari tot ini adalah J11...
Cuman mesin dan radar yg di beli dari rusia...
Haha... Kalo dipikir2, taiwan yang wilayah negaranya cuma secuil aja punya jet tempur sebanyak itu. Indonesia beli SU-35 dikit doang udah ngos-ngosan. =))
 
Atau hanya sebagai konspirasi publik, sebenarnya gaada pengurangan.. biar mikirnya tentara mereka dikit aja seperti teknik perang Tsun zu? ;)
Nah itu dia gan. Menurut ane juga gitu, hanya sengaja divakumkan.

Sama juga dengan pelucutan hulu ledak nuklir negara-negara besar. Jumlahnya dikurangi, tapi sejatinya hanya dikurangi dari segi data, tidak secara fisik. Seakan-akan hanya mempreteli rudalnya saja, sementara hulu ledaknya disimpan. Dan bila ada sesuatu yang terjadi, ya rudalnya dirakit lagi. :D
 
Haha... Kalo dipikir2, taiwan yang wilayah negaranya cuma secuil aja punya jet tempur sebanyak itu. Indonesia beli SU-35 dikit doang udah ngos-ngosan. =))

Namanya juga Indonesia, opsi pembelian Alutsista yang paling saya sayangkan adalah ketika ada penawaran dari Dassault untuk pembelian sejumlah Rafale + Ilmu pembuatannya...Eh di DPR malah beli sejumlah F-16 blok 52,

Lebih canggih sih, Cuman kan ga pernah upgrade apa ya cara kerja otaknya.. dari sebagai konsumen jadi produsenkan sebagai langkah besar itu..

Lumayan kan bisa tiru ilmu China dalam mengkopas (dengan legal tentunya:ha:) secara Rafale generasi 4 lho..

Gatau dah gimana pikiran mereka udah terlalu bosen mikirin kebijakan aneh.

Salam,
 
Namanya juga Indonesia, opsi pembelian Alutsista yang paling saya sayangkan adalah ketika ada penawaran dari Dassault untuk pembelian sejumlah Rafale + Ilmu pembuatannya...Eh di DPR malah beli sejumlah F-16 blok 52,

Lebih canggih sih, Cuman kan ga pernah upgrade apa ya cara kerja otaknya.. dari sebagai konsumen jadi produsenkan sebagai langkah besar itu..

Lumayan kan bisa tiru ilmu China dalam mengkopas (dengan legal tentunya:ha:) secara Rafale generasi 4 lho..

Gatau dah gimana pikiran mereka udah terlalu bosen mikirin kebijakan aneh.

Salam,
Mereka kayaknya mau dapetin komisi gan. Seperti biasa, di otak mereka cuma ada kalimat: "Untung gue apa?" :D

Sama kayak kejadian harga bawang merah yang melambung beberapa waktu lalu, mereka-mereka yang berhubungan dengan itu memang mau korup dari barang-barang impor yang masuk. Sebenarnya stok bawang di Indonesia itu berlimpah dan sangat mencukupi. Tapi demi mendapatkan uang masuk dari perdagangan internasional, mereka pun tetap melakukan kegiatan ekspor-impor, agar perut buncit b*engsek dan otak tamak mereka tetap bisa dipenuhi.

Lagipula, "pemalas" memang sudah jadi sifat mereka. Dalih mereka mungkin ada banyak, antara lain:
1. Jika kita beli paket Rafale itu, biaya akan sangat banyak dikeluarkan, sementara kita hanya dapat jet tempur generasi 4 dan butuh beberapa tahun lagi untuk mempelajarinya.
2. Kita butuh sesuatu yang pasti, mengingat kebutuhan alutsista kita yang minim, sementara tuntutan kedaulatan negara harus terpenuhi saat itu juga.
3. Kita belum punya sarana dan prasarana untuk memproduksi jet tempur di negara kita. Lagi pula, kita juga sudah bekerja sama dengan Korsel untuk membuat jet tempur generasi 4,5 kan? Itu artinya kita sudah punya pabrik proxy di luar sana. Semua sudah kita dapatkan, tidak ada gunanya membeli paket Rafale itu.
4. Kita ini negara maritim. Jet tempur dan main battle tank hanyalah kebutuhan alutsista yang nomor kesekian. Kita tak terlalu membutuhkannya. Perairan adalah yang harus kita utamakan. Kita buat kapal saja. Banyakin kapal kita!

Hingga akhirnya, pergilah ilmuwan2 kita ke Belanda untuk belajar bikin kapal perang. Dan ketika kembali ke kampung halaman, perusahaan pembuat kapal Indonesia seperti PT. PAL pun menampung dengan segala hormat. Hingga akhirnya, mereka pun tersandung korupsi. Itu semua hanya karena kembali ke kalimat di atas: "Untung gue apa?"

:D
 
Eh, ini kok jadi lari ke Indonesia ya? Wkwkwk...:lol:

Ok, back to topic...:D
Kalo menurut ane sih perang Korea jilid kedua ini tinggal nunggu waktu aja. Soalnya "angin"-nya udah terlalu panas. Bukan cuma dari kedua negara, tapi pengaruh US emang terlalu mencolok. Tapi sepertinya, jikalau perang pun, nggak akan melibatkan nuklir. Sama seperti sewaktu US perang dengan Irak.
 
Eh, ini kok jadi lari ke Indonesia ya? Wkwkwk...:lol:

Ok, back to topic...:D
Kalo menurut ane sih perang Korea jilid kedua ini tinggal nunggu waktu aja. Soalnya "angin"-nya udah terlalu panas. Bukan cuma dari kedua negara, tapi pengaruh US emang terlalu mencolok. Tapi sepertinya, jikalau perang pun, nggak akan melibatkan nuklir. Sama seperti sewaktu US perang dengan Irak.

Udah terlalu pusing mikirin Indonesia Om,

Mau mikirin dan peduli? Udah terlalu riweuh
Mau ngacuhin dan boam? Dibilang ga bela negara..
Serba salah..

Oke back To the topic,
Bener kata Om rezzo, sebenarnya ketika perang Korea jilid 2 ga masalah..

Yang jadi masalah ketika aliansinya itu loh.. akankah terjadi WW3? Sebagaimana salah satu penyebab WW1 adalah aliansi yang saling mengikat antar negara?

Nobody knows..
 
Udah terlalu pusing mikirin Indonesia Om,

Mau mikirin dan peduli? Udah terlalu riweuh
Mau ngacuhin dan boam? Dibilang ga bela negara..
Serba salah..

Oke back To the topic,
Bener kata Om rezzo, sebenarnya ketika perang Korea jilid 2 ga masalah..

Yang jadi masalah ketika aliansinya itu loh.. akankah terjadi WW3? Sebagaimana salah satu penyebab WW1 adalah aliansi yang saling mengikat antar negara?

Nobody knows..
Kalo perang dunia sih kayaknya nggak bakal gan. Kalaupun beraliansi, korut mungkin cuma memboncengi cina. Sementara korsel bersama US. Lagi pula, perang dunia I dan II terjadi karena hubungan internasional yang masih sangat lemah, dan PBB juga belum dibentuk. Dan perang dunia II sendiri juga disebabkan oleh tirani nazi yang benar2 mengerikan. Invasinya luar biasa, dan setiap negara aliansi memang punya tujuan yang kompak, terlepas dari aliansi itu sendiri yang mengikat mereka.

Untuk perang Korea ini, murni karena kehendak pribadi kedua negara. Cina kemungkinan ikut serta itu bukan lantaran sepaham dengan korut, tapi karena ada alasan terselubung US yang berisiko terhadap batas negaranya. Kalo US berhasil membuat korea bersatu, bisa-bisa muncul kebijakan2 politik lain, dan yang pasti akan merugikan Cina.

Masih ingat ketika Cina nggak senang sewaktu nama Laut Cina Selatan diubah-ubah di beberapa negara kan? Itu salah satu bukti kecil bahwa Cina memang anti banget sama politik yang membahayakan kedaulatannya, meski sedikit saja.

Kalo dibayangin, jika perang korea meletus, perangnya emang bakalan dahsyat, dan kemungkinan senjata nuklir juga bakal keluar (tapi kemungkinannya sangat kecil).
 
Kalo perang dunia sih kayaknya nggak bakal gan. Kalaupun beraliansi, korut mungkin cuma memboncengi cina. Sementara korsel bersama US. Lagi pula, perang dunia I dan II terjadi karena hubungan internasional yang masih sangat lemah, dan PBB juga belum dibentuk. Dan perang dunia II sendiri juga disebabkan oleh tirani nazi yang benar2 mengerikan. Invasinya luar biasa, dan setiap negara aliansi memang punya tujuan yang kompak, terlepas dari aliansi itu sendiri yang mengikat mereka.

Untuk perang Korea ini, murni karena kehendak pribadi kedua negara. Cina kemungkinan ikut serta itu bukan lantaran sepaham dengan korut, tapi karena ada alasan terselubung US yang berisiko terhadap batas negaranya. Kalo US berhasil membuat korea bersatu, bisa-bisa muncul kebijakan2 politik lain, dan yang pasti akan merugikan Cina.

Masih ingat ketika Cina nggak senang sewaktu nama Laut Cina Selatan diubah-ubah di beberapa negara kan? Itu salah satu bukti kecil bahwa Cina memang anti banget sama politik yang membahayakan kedaulatannya, meski sedikit saja.

Kalo dibayangin, jika perang korea meletus, perangnya emang bakalan dahsyat, dan kemungkinan senjata nuklir juga bakal keluar (tapi kemungkinannya sangat kecil).

Dilihat dari realitas yang ada.. PBB sekarang bisa intervensi apa gan? Lihat ketika Bashar membom warganya sendiri dengan bom kimia, PBB bisa apa? Sepengetahuan saya si sekarang hanya bisa mengutuk doang gan tanpa bisa ultimatum hehe..

Sekarang PBB Cuman jadi boneka negara superpower doang ane lihat, dengan hak veto yang mereka punya... udah kaya liga bangsa-bangsa di zaman pra WW2, lemah.

Oot sedikit, kayaknya seru nih ngobrol bareng Om @Rezzo xixixi.. kapan-kapan bisa kali ngopi bareng hehe
 
Dilihat dari realitas yang ada.. PBB sekarang bisa intervensi apa gan? Lihat ketika Bashar membom warganya sendiri dengan bom kimia, PBB bisa apa? Sepengetahuan saya si sekarang hanya bisa mengutuk doang gan tanpa bisa ultimatum hehe..

Sekarang PBB Cuman jadi boneka negara superpower doang ane lihat, dengan hak veto yang mereka punya... udah kaya liga bangsa-bangsa di zaman pra WW2, lemah.

Oot sedikit, kayaknya seru nih ngobrol bareng Om @Rezzo xixixi.. kapan-kapan bisa kali ngopi bareng hehe
Wekawekaweka...:lol:
Iya gan, bener. PBB emang kebanyakan mengecam daripada bertindak. Nggak usah jauh-jauh masalah perang ataupun kedaulatan negara-negara dunia, masalah ikan tuna biru yang semakin langka gara-gara diambilin Jepang terus aja PBB cuma bisa mengecam doang.

Wah, ngopi bareng? Sebuah kehormatan gan.
Kalo aja emang bisa, udah dari dulu ane kopdar sama member2 semprot gan. :D
 
Wekawekaweka...:lol:
Iya gan, bener. PBB emang kebanyakan mengecam daripada bertindak. Nggak usah jauh-jauh masalah perang ataupun kedaulatan negara-negara dunia, masalah ikan tuna biru yang semakin langka gara-gara diambilin Jepang terus aja PBB cuma bisa mengecam doang.

Wah, ngopi bareng? Sebuah kehormatan gan.
Kalo aja emang bisa, udah dari dulu ane kopdar sama member2 semprot gan. :D
Ada tahap2 supaya pbb turun tangan gan. Gak bisa sembarang, karena dalam dk pbb, rusia dan china punya hak veto juga. Sekarang ini, semua negara sebisa mungkin gak konflik senjata gan. Karena recovery dari peperangan, memakan biaya yg tidak sedikit. Kalo ngo kekuatan militer, di asia timur saat ini, Jepang yg paling mungkin merepotkan china kalo ada konflik terbuka. Mungkin saja jepang kalah gan, tapi china pasti rusak juga. Jepang memang gak pernah menampakkan kekuatan militer yg mereka punyai khan, kalau pun ada konflik dgn negara tetangga, mereka pasti berusaha menyelesaikan dgn cara diplomasi.. masalah China mendukung korut, itu sudah pasti gan. Sewaktu perang korea, china membantu korut secara cuma2, sampai rakyat mereka menderita untuk membiayai perang. Dan semua negara adh pernah merasakan penderitaan akibat perang besar. Jadi, sementara ini, semua pihak pasti menahan diri.
 
Ada tahap2 supaya pbb turun tangan gan. Gak bisa sembarang, karena dalam dk pbb, rusia dan china punya hak veto juga. Sekarang ini, semua negara sebisa mungkin gak konflik senjata gan. Karena recovery dari peperangan, memakan biaya yg tidak sedikit. Kalo ngo kekuatan militer, di asia timur saat ini, Jepang yg paling mungkin merepotkan china kalo ada konflik terbuka. Mungkin saja jepang kalah gan, tapi china pasti rusak juga. Jepang memang gak pernah menampakkan kekuatan militer yg mereka punyai khan, kalau pun ada konflik dgn negara tetangga, mereka pasti berusaha menyelesaikan dgn cara diplomasi.. masalah China mendukung korut, itu sudah pasti gan. Sewaktu perang korea, china membantu korut secara cuma2, sampai rakyat mereka menderita untuk membiayai perang. Dan semua negara adh pernah merasakan penderitaan akibat perang besar. Jadi, sementara ini, semua pihak pasti menahan diri.
Justru itulah PBB dianggap banyak pihak terlalu lemah dan lamban dalam bertindak. Alasan mereka dibentuk lantaran mengantisipasi konflik pasca perang dunia II terbukti nggak membuahkan hasil yang signifikan.

Menurut duta besar korut, mereka membuat rudal adalah untuk menjawab ancaman yang "lebih dulu" dilayangkan oleh US. Mereka tidak akan membuat hulu ledak nuklir ataupun rudal balistik jika US sebelumnya tidak mengancam dan mengurusi negara orang. Lalu, di mana PBB? Mereka hanya mengecam dan mengatakan korutlah yang kelewatan.

Sewaktu perang Israel vs Palestina. Sudah terbukti jika Israel lah yang melakukan invasi sesuka hati mereka, hingga perjanjian pun dibuat oleh kedua pemimpin untuk gencatan senjata, dan pelepasan Gaza yang merupakan hak milik Palestina. Tapi, apa yang terjadi? Israel dengan seenak jidatnya tetap menduduki Gaza dan terus menerus menyerang. Apa yang dilakukan PBB, cuma mengecam Israel, tidak lebih.

Saat peristiwa Jepang mengambil paus dalam jumlah besar-besaran, berdalih atas dasar penelitian, tetapi pada dasarnya hanya untuk bahan konsumsi. Di mana PBB? Cuma mengecam.

Dan masih banyak lagi kasus yang lain yang tidak bisa diselesaikan oleh PBB yang seharusnya berperan penting.

Memang benar, perang itu nggak mudah. Kehancuran ekonomi dan infrastruktur jadi taruhannya. Tapi bukan berarti nggak bakalan terjadi. Jika berhubungan dengan US, apa pun bisa terjadi gan.
 
Terakhir diubah:
Aku sih menilai kinerja pbb sejauh ini memuaskan. Tidak semua penyelesaian konflik bisa di terima kedua pihak dgn senang hati. Kalo memang dirasa kurang memuaskan, bisa di bawa ke rapat pbb..
Dalam setiap pertikaian di dunia, pbb menjadi penengah, menjadi wadah untuk berkomunikasi mencari solusi yg terbaik. Pbb bisa turun tangan secara langsung, kalo negara itu masuk kategori negara gagal. Bisa bayangkan konflik2 di dunia tanpa adanya pbb..? Bisa bayangkan penyelesaian sengketa sipadan ligitan tanpa adanya pbb..?
Tanpa pbb, aku yakin seyakin yakinnya perang besar udah lama terjadi antara blok barat dan blok timur.
 
Aku sih menilai kinerja pbb sejauh ini memuaskan. Tidak semua penyelesaian konflik bisa di terima kedua pihak dgn senang hati. Kalo memang dirasa kurang memuaskan, bisa di bawa ke rapat pbb..
Dalam setiap pertikaian di dunia, pbb menjadi penengah, menjadi wadah untuk berkomunikasi mencari solusi yg terbaik. Pbb bisa turun tangan secara langsung, kalo negara itu masuk kategori negara gagal. Bisa bayangkan konflik2 di dunia tanpa adanya pbb..? Bisa bayangkan penyelesaian sengketa sipadan ligitan tanpa adanya pbb..?
Tanpa pbb, aku yakin seyakin yakinnya perang besar udah lama terjadi antara blok barat dan blok timur.
Kalo menurut ane sih gan, poin utama negara2 dunia nggak sering maju ke ranah konflik perang bukan lantaran PBB, tapi emang ongkos kerusakan akibat perang itu mahal harganya. :)

Sistem politik negara-negara dunia sudah jauh berkembang, tidak seperti zaman WW dulu. Negara-negara dunia sudah "dewasa" dalam berpikir. Bisa dibilang, PBB hanyalah pelengkap saja, dan kebanyakan hanya untuk opsi apabila ada konflik masal yang melibatkan lebih dari 2 negara. Banyak negara yang sempat memanas bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa campur tangan PBB. Bahkan negara sekuat US dan Rusia juga bisa saling "kalem" dengan hasil kesepakatan mereka sendiri, terlepas dari hak veto mereka.

PBB menurut ane nggak lebih cuma sekadar lembaga yang diisi oleh celoteh-celoteh yang dirangkum untuk ditampilkan ke depan publik. PBB itu sejatinya cuma cangkang yang kosong, ruang lingkup, bukan isi dari perdamaian ataupun keutuhan dunia itu sendiri.

Coba bayangkan jika Korut menyatakan perang kepada korsel. Lantas kemudian US dan china pun nimbrung, perang meletus. Lalu, PBB di mana? Mereka berunding dulu, lalu mengirim pasukan "Topi Baja Biru"-nya. Dan ternyata, pasukan perdamaiannya pun tercabik-cabik di dalam perang, terus berkelanjutan.

Apa yang dilakukan PBB setelahnya? Bingung. :D
Mereka juga nggak tahu siapa yang harus dibawa ke Den Haag buat diadili. Perang sudah terlanjur meletus, kehancuran di mana-mana. Alasan negara-negara tersebut bertikai juga sangat ketat, nggak bisa justifikasi dengan gampangnya. Dan ujung-ujungnya, nama PBB pun diragukan.

PBB cuma cangkang yang dibentuk oleh negara-negara anggota. Meskipun dia independen, dia tetap nggak bisa "main tunggal". Itulah sebabnya PBB bisanya cuma ngomong. PBB hanyalah Perserikatan Bangsa Bangsa, bukan Perdamaian Bangsa-Bangsa. Karena nyatanya, damai hanyalah bualan bagi PBB, yang tak lebih dari gurauan visi-misi layaknya sebuah organisasi. Yang ada hanyalah "perserikatan" yang condong terhadap kerjasama dan berjabat tangan.
"Untung gue apa?", cuma itu yang dibahas.

Agan sendiri yang bilang, bahwa PBB akan bertindak jika negara itu gagal alias hancur dulu kan? Kalau begitu, apa gunanya lagi PBB nimbrung? Meramaikan tawuran? :D

Kalo ane sih udah nggak respek lagi dengan yang namanya PBB. Terakhir, mengenai ISIS yang merajalela di Suriah, dan PBB seperti menutup mata, sampai kementerian Suriah bela-belain kirim surat "urgent" kepada sang sekjen dan DK-nya, itu menurut ane emang udah keterlaluan untuk lembaga sevital PBB.
:weleh:
 
PBB terkekang atas adanya dewan keamanan tetap dipbb dimana setiap dewan keamanan tetap mempunyai hak vote. 1 saja hak vote bisa batal

Amerika inggris satu suara. Rusia china satu suara. Prancis negara abal2 inilah yang kadang buat permasalahan jadi lamban... Dikit2 hak azazi dikit2 hak azazi...

Korut...
Kim jong un memimpin pada saat dia masih belia. Masih panas2nya... Main ancam sana sini. China aja langsung mengeluarkan statment jika korea utara melesatkan rudalnya dan memulai pertempuran maka china akan mundur dan korea utara akan sendirian. Jadi wajarlah kim jong unlah yang sebenarnya gertak sambal


Presiden Xi mengatakan seluruh pihak yang terlibat dalam krisis Semenanjung Korea harus kembali pada pembicaraan enam negara untuk mencapai kesepakatan denuklirisasi guna mencapai stabilitas dan keamanan di Asia.
-bisnis. Com china serukan perdamaian disemenanjung korea dan desak korut untuk denukliriasi

Jadi kalau ditanya north korea vs amerika jelas yg menang amerika.
Tapi kalau amerika vs korut jelas WWIII
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd