Selamat siang KPK salam rahayu
Terima kasih buat om Belki, om Johan, om mod cef dan suhu2 yang lain, beberapa hari yang lalu nubie mencoba kopi dengan menggunakan gula aren (resep om johan) kesan pertama yang nubie rasakan asyik juga rasanya lebih pahit mungkin karena lidah nubie belum terbiasa dan di perut terasa lebih ringan. Pada percobaan pertama ini nubie masih belum merasa puas dengan rasa dari kopi gula aren ini karena banyak butiran kopi menjadi lebih halus karena nubie mengaduknya lebih lama disebabkan gula aren sulit larutnya. Akhirnya nubie baca-baca lagi threat ini dari awal ternyata om Johan menggunakan gula aren cair (tepok jidat) makanya ada perbedaan....
Mohon maaf kalo resep yang sudah di share oleh suhu-suhu yang lain belum nubie coba terutama resep dari suhu grawukmacan campurannya "mengerikan"
Tapi ada satu catatan kecil yang bikin nubie penasaran adalah kenapa menggunakan gula aren perut ini terasa lebih ringan, akhirnya nubie browsing mengenai gula dan ternyata ada beberapa macam gula yang faktanya cukup mengejutkan.
Macam-macam gula :
Di masyarakat, ada 3 jenis gula yang dikenal, yaitu gula pasir, gula batu dan gula merah. Namun meskipun sama-sama manis rasanya, ternyata antara gula pasir, gula batu, dan gula merah mempunyai dampak yang berbeda bagi tubuh, khususnya pankreas.
1. gula Pasir
Gula pasir adalah jenis gula yang berbentuk butiran kecil seperti pasir (putih kecoklatan). Gula pasir merupakan jenis gula yang paling banyak digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Karena bentuknya yang berupa butiran kecil, gula pasir mudah larut dalam makanan dan minuman sehingga mudah digunakan.
Namun demikian tahukah Anda dampak penggunaan gula pasir terhadap pankreas? Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Mengapa?
Proses pembuatannya, gula pasir dipanaskan sampai dengan 400 derajat Celcius. Semakin tinggi proses pemanasan makanan, makanan akan semakin sulit dicerna. Dalam satu hari, pankreas yang normal hanya mampu mengubah 5 gram (½ sendok) gula pasir menjadi energi. Bagaimana jika kita mengkonsumsi lebih dari ½ sendok gula pasir?
Sisa gula pasir yang tidak bisa diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh menjadi gula darah dan lemak. Lama-kelamaan tubuh kita akan terkena penyakit diabetes. Jadi, apakah kita masih tertarik mengkonsumsi gula pasir?
2. Gula Batu
Gula batu, adalah gula yang berbentuk seperti batu (bening/putih, mirip dengan es batu). Proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun suhu yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir. Dalam satu hari, pankreas yang normal mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi energi. Dengan demikian, gula batu tergolong lebih sehat dibanding gula pasir.
3. Gula merah
Gula merah (dikenal juga dengan nama gula Jawa) adalah gula yang dibuat dari bunga pohon kelapa/aren, biasanya lebih sering digunakan untuk bumbu dapur. Dalam satu hari, pankreas yang normal mampu mengubah 90 gram (sekitar 9 sendok makan) gula merah menjadi energi. Jika dibandingkan, gula merah adalah gula yang paling sehat di antara gula pasir dan gula batu.
Supaya pankreas Anda tidak kelelahan dan tetap sehat, sebaiknya kita mengurangi konsumsi gula, baik itu gula merah, gula batu, terlebih lagi gula pasir. Pankreas mempunyai batas kemampuan untuk mengubah gula menjadi energi, dan jika pankreas sudah tidak mampu melakukan tugasnya, maka tubuh bisa terkena penyakit diabetes.
Pilihan bijak kembali kepada masing-masing individu akan menggunakan gula apa...