Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ruang Riung

asep_cepot

Guru Semprot
Daftar
24 Oct 2019
Post
718
Like diterima
2.052
Lokasi
Somewhere at the crossroads of nowhere
mengeja namamu dalam sebaris sajak adalah menitip mimpi pada bebatuan di seberang fajar.

aku pada akhirnya harus belajar mencatat dingin pada sunyi yang terluka, sebab tak ada kaidah apapun yang mampu menjelmakan kita menjadi pecinta yang bahagia.

karena lagi-lagi, kita hanyalah pengembara di belantara kata.
 
Mantap oum cepot puisine..👍
hanya orat oret ga jelas mbaknya 🙈🙇‍♂️


Ketika bahagia hanya berupa kata
Wajahmu hanyalah lukisan angan
Angin tak dapat lagi meniupkan rinduku pada relungmu
Bayangmu kini sudah tertutup kabut waktu

inilah garis nasib itu, kekasih!
sesuatu akan menjelma dalam esok,
sebuah peristiwa sebagai pertanda.

dan katakata tak lagi bermakna.
 
di sebuah kota

di sebuah kota tak bernama,
garis tegas bibirmu membuatku
merasa bahwa hidup tidak melulu
harus diakhiri dengan airmata.
disaat kenangan memburuku,
aku memburu namamu.
segalanya kini telah lenyap.
aku membunuh kenangan di sebuah subuh.
menyusun kenangan baru di atas kuburnya.
suatu ketika, akan kuziarahi kembali sebagai masa lalu.
sesuatu yang tumbuh subur dalam ingatan.
 
di sini sepi. begitu sepi.
seperti saat seseorang dalam diam pergi.
hanya ada cermin
yang mengirimkan wajahku ke dalam sunyi.
Seseorang menawarkanmu pagi yang lebih bahagia
Kau membuka pintu dan jendela, berharap ada cinta sedang memandangmu dengan mata berkaca kaca
Tapi ternyata kau hanya menemui remah² cuaca yang berjatuhan
Seperti hujan
Tapi bukan ..
Semua itu cuma serpihan khayalan

Lalu kau menyalakan api di segenap sudut² mimpi
Berharap sangat untuk tidak dipadamkan sunyi
Seseorang kemudian menawarkanmu gending² yang bisa membuatmu tertidur pulas
Terlepas dari batas² kehidupan yang pias
Namun kau tetap utuh terjaga
Mungkin karena kau selalu merindukan senja

Pada akhirnya, tak seseorangpun menawarkanmu apa²
Dan kau merasa sangat bahagia
Karena tawaran bahagia itu jauh lebih maya, dari apapun yang ada
Bahagia itu selalu ada
Tersimpan jauh di dasar hati dan selasar mata
 
Seseorang menawarkanmu pagi yang lebih bahagia
Kau membuka pintu dan jendela, berharap ada cinta sedang memandangmu dengan mata berkaca kaca
Tapi ternyata kau hanya menemui remah² cuaca yang berjatuhan
Seperti hujan
Tapi bukan ..
Semua itu cuma serpihan khayalan

Lalu kau menyalakan api di segenap sudut² mimpi
Berharap sangat untuk tidak dipadamkan sunyi
Seseorang kemudian menawarkanmu gending² yang bisa membuatmu tertidur pulas
Terlepas dari batas² kehidupan yang pias
Namun kau tetap utuh terjaga
Mungkin karena kau selalu merindukan senja

Pada akhirnya, tak seseorangpun menawarkanmu apa²
Dan kau merasa sangat bahagia
Karena tawaran bahagia itu jauh lebih maya, dari apapun yang ada
Bahagia itu selalu ada
Tersimpan jauh di dasar hati dan selasar mata
Aku kok mbrebes mili bacanya
dalem banget 😔
 
Seseorang menawarkanmu pagi yang lebih bahagia
Kau membuka pintu dan jendela, berharap ada cinta sedang memandangmu dengan mata berkaca kaca
Tapi ternyata kau hanya menemui remah² cuaca yang berjatuhan
Seperti hujan
Tapi bukan ..
Semua itu cuma serpihan khayalan

Lalu kau menyalakan api di segenap sudut² mimpi
Berharap sangat untuk tidak dipadamkan sunyi
Seseorang kemudian menawarkanmu gending² yang bisa membuatmu tertidur pulas
Terlepas dari batas² kehidupan yang pias
Namun kau tetap utuh terjaga
Mungkin karena kau selalu merindukan senja

Pada akhirnya, tak seseorangpun menawarkanmu apa²
Dan kau merasa sangat bahagia
Karena tawaran bahagia itu jauh lebih maya, dari apapun yang ada
Bahagia itu selalu ada
Tersimpan jauh di dasar hati dan selasar mata

aku tahu, ada banyak alasan seseorang untuk terluka.
begitu pun bahagia.
tapi malam ini, bertemu denganmu rasanya tidak menjadi alasan untuk aku merasa bahagia.
meski rindu itu telah membuat sesak ruangruang sempit dalam dada, tapi kehadiranmu belum cukup mencairkan rindu itu hingga menguap menjadi tawa.

duniaku mungkin terlalu gelap, hingga aku ingkar atas nikmat tuhan malam ini.
sampai membuat engkau pulang, -mungkin- dengan seribu tanda tanya.
jujur saja, kadang aku ingin merasakan damai di dadamu, menumpahkan seluruh bencana ini dalam hangat pelukmu.

tapi aku bisa apa?

aku menyadari sesadar-sadarnya, bahwa aku bukan hal terpenting dalam hidupmu.
bahkan aku juga bukan hal paling sepele dalam hidupmu.

aku memahami jika langkahmu sekarang masih teramat panjang.
sedang aku adalah kerikilmu di jalan paling ujung itu.
dan aku, hanya layak untuk menunggu.
menunggu kau datang padaku di ujung jalan nanti, pada akhir perjalananmu.
jika kau memutuskan berbelok ke kiri, sehingga kita pada akhirnya benarbenar tidak akan bertemu.
maka aku hanya akan menjadi lelaki dungu dengan seluruh romantismenya yang paling absurd. dan semua orang berhak mencemooh aku atas kebodohan ini.

aku tahu, menyadari dan memahami bahwa kau adalah bayang cemara biru.
tapi aku lebih tahu, lebih menyadari, dan lebih memahami bahwa
aku telah benar-benar jatuh cinta pada dirimu yang laksmi.
 
aku tahu, ada banyak alasan seseorang untuk terluka.
begitu pun bahagia.
tapi malam ini, bertemu denganmu rasanya tidak menjadi alasan untuk aku merasa bahagia.
meski rindu itu telah membuat sesak ruangruang sempit dalam dada, tapi kehadiranmu belum cukup mencairkan rindu itu hingga menguap menjadi tawa.
😔😔😔

Aku nampak sedang memadamkan rembulan
Tanganku memegang siang
Sorot mataku kelabu
Mengalahkan langit yang sedang biru

Aku menolak malam
Aku mengundang dinihari
Penghuni dari kerajaan sunyiku

Aku menghela matahari
Baunya seletih nyala api
Di saat tungku telah nyaris mati

Kepada gerimis, aku mengadukan kemarau yang membuatnya tak bisa menanam bunga
Katanya; halaman rumahku berduka

Kepada pagi, aku berbincang tentang senja
Ujarnya; hatiku berada di wilayah sandyakala

Kepadamu, aku menatap sepasang mata
Menyaksikan kesepian menetap di sana
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd