JAKARTA, KOMPAS.com —
Drama tujuh gol terjadi di Stadion Gelora Bung Karno,
Kamis (28/7/2011), saat Indonesia menjamu Turkmenistan di laga kedua Pra-Piala Dunia 2014. Sempat unggul 3-0 dan 4-1, Indonesia dipepet oleh 10 pemain Turkmenistan dan akhirnya hanya menang 4-3.
Meski begitu, kemenangan ini sudah cukup mengantar Indonesia ke babak selanjutnya. Sebab, di leg pertama di kandang Turkmenistan, Indonesia berhasil menahan imbang 1-1.
Meski begitu, kemenangan ini membuat jutaan rakyat Indonesia, terutama ribuan pendukung di stadion, jantungan. Sebab, pada menit ke-86, Indonesia berada di ujung tanduk.
Didukung oleh ribuan suporter "Garuda", Indonesia langsung menekan Turkmenistan. Ini rupanya membuat lawan kesulitan berkembang, bahkan beberapa kali kewalahan.
Cristian Gonzales sempat melewatkan peluang emas pada menit ke-5. Tinggal berhadapan dengan kiper lawan, Shamyradov Maksatmytrat, dia kurang sempurna menguasai bola sehingga Maksatmytrat mampu menangkap bola lebih dulu.
Namun, empat menit kemudian, dia tak melewatkan peluang. Mendapat umpan silang Muhammad Ilham, dia langsung menanduk. Bola sempat membentur tiang, tetapi akhirnya gol dan membawa Indonesia sementara unggul 1-0.
Sebuah serangan balik kembali menghasilkan gol buat Indonesia. Boaz Solossa yang mendapat umpat terobosan langsung mengirim bola ke tengah. Gonzales dengan baik memotongnya dan gol, 2-0.
Hal ini semakin membuat Turkmenistan kewalahan. Apalagi, setiap mereka menyerang, Indonesia selalu melakukan serangan balik yang berbahaya. Aksi Boaz Solossa, Cristian Gonzales, M Ridwan, dan Muhammad Ilham beberapa kali merepotkan pertahanan Turkmenistan.
Meski begitu, serangan Turkmenistan kadang juga cukup membahayakan. Bahkan, tendangan bebas yang mereka lakukan pada menit ke-26 mengarah ke gawang dan Fery Rotinsulu hanya bisa membloknya.
Pada menit ke-42, Muhammad Nasuha tak menyia-nyiakan kesempatan. Dari jarak jauh, dia melepaskan tendangan keras, melengkung dan menembus ke gawang Turkmenistan. Indonesia pun menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0.
Memasuki babak kedua, Indonesia sebenarnya tetap menekan. Pada menit ke-47, Boaz melakukan tendangan jarak jauh yang membuat kemelut di depan gawang Turkmenistan.
Turkmenistan sempat mengancam gawang Indonesia. Tendangan jarak jauh Abylov Guvanch mengarah ke gawang, tetapi mampu dipeluk oleh Fery Rotinsulu. Namun, tak lama kemudian dibalas serangan rapi. M Ridwan sempat lolos dan memberikan umpan silang kepada Boaz. Meski Boaz tinggal memotong bola ke gawang, tetapi justru terlepas.
Pada menit ke-59, Indonesia sempat tertekan. Bahkan, Fery Rotinsulu dipaksa berjibaku. Namun, pertahanan Indonesia mampu menghalaunya. Bahkan, gantian Indonesia menekan dan Boaz tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Sayang, sontekan Boaz masih mengenai kiper Turkmenistan, Maksatmytrat.
Dua menit kemudian, Boaz kembali melewatkan peluang emas. Dia terlalu melebar dalam memotong umpan M Ridwan. Gonzales kemudian mencetak gol setelah menerima umpan Boaz, tetapi dianulir wasit karena dia offside lebih dulu.
Pada menit ke-71, Indonesia kerepotan saat ditekan. Bahkan, Indonesia kebobolan berkat gol bunuh diri M Nasuha yang mencoba menahan bola tendangan lawan. Namun, Indonesia langsung bereaksi. Serangan balik Indonesia kembali berbuah gol. Assist Boaz langsung dipotong M Ridwan. Indonesia pun unggul 4-1. Indonesia semakin dominan karena Turkmenistan hanya bermain 10 orang, setelah Bahtiyar kena kartu merah pada menit ke-80 akibat mendorong M Ridwan.
Anehnya, Indonesia justru lengah dan kelewat percaya diri, juga sedikit kelelahan. Serangan sporadis Turkmenistan mampu kembali membobol gawang Indonesia pada menit ke-83 berkat gol Berdy Shamuradov dan gol Gahryman Chonkaev pada menit ke-86. Indonesia pun tinggal unggul 4-3.
Ketegangan pun memuncak. Sebab, jika sampai 4-4, maka Turkmenistan yang lolos. Beruntung, Indonesia berhasil mempertahankan kemenangan 4-3 dan lolos ke babak selanjutnya.
Susunan Pemain
Indonesia: Fery Rotinsulu; Nasuha, Zulkifli Syukur, Richardo Salampessy, Muhammad Roby; Muhammad Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina (Tony Sucipto 76), Muhammad Ilham (Okto Maniani 76); Boaz Solossa, Cristian Gonzales
Pelatih: Wilhemus Rijsbergen
Turkmenistan: Shamyradov Maksatmytrat; Gochguly Gochgulyyev, Begli Annagedliyev, Maksim Belyh, Sarkisov David; Abylov Guvanch, Hangeldiyev Guvanch, Bahtiyar (KM 80); Berdy Shamuradov, Ruslan (Boliyan 65), Gahryman
Pelatih: Hojageldiyev Yazguly