superfly
Pertapa Semprot
Ciwi2 sekarang banyak yg ga tertarik ama puisi om @DarkPurple. Ane berpuisi buat mengekspresikan diri aja dan berkreativitas.Bisalah koleb koleb bikin ciwi ciwi klepek klepek wkwkw
Ciwi2 sekarang banyak yg ga tertarik ama puisi om @DarkPurple. Ane berpuisi buat mengekspresikan diri aja dan berkreativitas.Bisalah koleb koleb bikin ciwi ciwi klepek klepek wkwkw
Yg sekarang memang, tapi yg eranya saty letingan kan beda cerita heheCiwi2 sekarang banyak yg ga tertarik ama puisi om @DarkPurple. Ane berpuisi buat mengekspresikan diri aja dan berkreativitas.
Ya dicoba aja om. Ditunggu hasilnya.Yg sekarang memang, tapi yg eranya saty letingan kan beda cerita hehe
Jan.... Bajigurrr!!!SAYA... hanya bisa mengagumi karya
SAYA... hanya bisa mengapresiasi
saya bukan @sayasasyaa
--
lanjutken.... om....
Ya udah nyumbang sekarang. Nanti aku balas pake puisi. Summon teteh ya sekalian....Oe kalo nyumbang disini ga pernah di giniin
Malah diusir
Ya tetehnya jangan kamu bopong. Suruh jalan ke sini aja ndiri.Wah syaratnya berad
Ini permainan kata dan topografi yang luar biasa paps. Sederhana dan penuh makna. Hanya satu kata dan diisi permainan titik koma yang konstelasinya simbolis.KAKAP
....
..,..
..
....
End
Tak perlu menjelaskan titik dan komaIni permainan kata dan topografi yang luar biasa paps. Sederhana dan penuh makna. Hanya satu kata dan diisi permainan titik koma yang konstelasinya simbolis.
Hebat, cuma orang2 gemblung yang ngerti!
Senyum perempuan adalah penanda akhir musimTak perlu menjelaskan titik dan koma
Sebuah frasa tak harus sama
Teruntuk wanita yang dalam rengkuhan
Kata dan makna mungkin saling bersinggungan
Pahami
Renungi
Resapi
Hayati
Lelah bang
lanjut trisum
Duo cabul perusuh!Na ini, tri (sum)
yang penting tidak anarkis, semongkoooDuo cabul perusuh!
Dah jago gitu kok. Ngajarin gimana lagi sih?Entah mengapa tanpa disadari
Engkau begitu populer dikepalaku
Dalam malamku,
Kau selalu menyapaku,
Senyummu yang menular itu,
Melengkapi bahagia malamku.
Menatap matamu yang sendu,
Dadaku berdetak dalam pelukmu..
Rasanya bermiliar rindu menyatu.
Lebih dari sekadar memenuhi janji,
bersamamu malam ini
adalah anugerah yang tidak terkira.
Duduk berdua saling menggenggam jemari di tengarai gerimis,
Bahagiaku telah mematuk nyata.
Dan Harapku pada tetesan air
Bercerita lewat tetesan Rintiknya.
Bak syair Rindu Menetesi hati.
Jika bertemu denganmu adalah takdir Tuhan
, dan berteman denganmu adalah pilihan,
maka jatuh cinta padamu....
bukanlah sesuatu yang aku rencanakan
ajarin dong hu, pengen bisa ngerayu nih
Sajak untuk SuketiNjirr lapak pussy eyke kok uda digusur
Numpang nyampah plaaii .. Raisa galaw terkenang mantan
Aku kesulitan menggaris tepian langit yang patah oleh malam
Tidak ada rembulan
Hanya seusap senyum dari kamboja yang kedinginan
Barangkali aku semestinya menulis sajak² yang berharap sangat syairnya menghentak hentak
Tapi yang kutemukan justru ceruk hati yang tergeletak
Menunggu ..
Keseluruhan kilas balik masa lalu
Memutar pertunjukan film bisu
Ke dalam rangkaian segmen romantisme yang cengeng
Saat airmata terbuat dari hujan
Dan cuaca mendung adalah layar lebar
Tidak cukup sampai di situ
Dunia seolah hanya perpustakaan yang terlalu besar
Dengan tumpukan buku² usang yang berjajar
Dan semua frasa seolah diciptakan sebagai ujaran² makar
Sampai kata² dimakamkan oleh waktu
Ceritamu dan ceritaku usai
Waduh, ada pendekar jilat lidah.luar binasa pujangga pujangga di lapak ini
Haduh, jurig IGO mengungkit2 luka lama...hanya bisa meraba tanpa merasa
gundah berawal dari ketidakpastian
terombang ambing dalam sejuta pertanyaan
okeh sik di edit
Segulung gelombang menghampiri hujan di tepi pantai yang lengangSajak untuk Suketi
Apa yang usai di mata belum tentu usai di kepala
Gemuruh nasib membawamu pada sebuah pilihan dan kemungkinan
Apa yang terjadi pada Sisifus bisa pula terjadi padamu
Kawan, perjalanan adalah pengulangan
Dengan peta yang berubah seiring jalan
Tak usah terlalu mabuk pada mantra ketabahan
Karena sakit yang panjang adalah sebenar-benar pelepas dahaga
Musuh dan karib
Belati dan penawar luka
Segulung gelombang menghampiri hujan di tepi pantai yang lengang
Seperti kehadiran memento mori yang begitu tiba² di waktu senggang
Aku berdiri
Menyalakan api dari sisa² mimpi
Barangkali masih ada suar yang bisa dinyalakan
Sebelum langit berikut rembulannya berangsur padam
Seolah menciptakan filosofi
Secangkir kopi panas mengepulkan memori
Perlahan menaiki benak
Menerobos sela² sinapsis otak yang beronak
Sederet embun bergelantungan seperti menampilkan pertunjukan trapeze dari mediteranian
Mengayunkan kenangan ke kiri dan ke kanan
Lalu jatuh berantakan ..
Di antara ritmik masa silam yang lintang pukang
Aku merenung
Di balik bayangan mendung yang murung
Kilas balik berlompatan secepat rusa sambar di savana
Membuatku terpana
Rupanya ini adalah kisah yang sempurna
Seburuk apapun aku menduganya