Kudu Mati ?
mati tanpa mati berarti kita hanya harus menutup semua Inderawi-inderawi kita,kalau bisa tanpa mati (secara fisik), kenapa harus mati?
yak!mati tanpa mati berarti kita hanya harus menutup semua Inderawi-inderawi kita,
karena itulah itulah yang disebut Mati sebelum Mati, iyo bukan lik ?
Ane yakin semua yg berpendapat disini mereke punya landasan.
Sebelum berkomentar mereka telah membaca artikel atau mungkin bertanya kepada rekan yang ahli.
Atau bahkan mereka simpul menyimpul kan suatu rumusan yang bahkan itu didapat dari kamus besar.
Semua tidak ada yang murni.
IMO
Mati sebelum mati.. Nubi Serius Nyimak, dan memikirkan dg kedalaman di dalam sini sampe lupa segala galanya.. tp msh teringat juga dg besok senen harus bayar angsuran. Ada yg bs membantu? .
yak!
sesederhana itu.
Mati Sak Jeroning Urip.
Seseorang memiliki mata yang mampu melihat namun tidak tergoda untuk menikmati kemewahan duniawi, tidak tergoda untuk menikmati kemolekan yang bertebaran yang ada. Matanya telah buta terhadap segala hal duniawi. Baginya dunia ini tidak lebih hanya seujung kuku.
Seseorang memiliki telinga yang mampu mendengar namun tidak akan merasa sakit hati bila digunjing, tidak sakit hati bila dihina, dan lain sebagainya. Terlinganya telah tuli terhadap segala sesuatu yang merusak jiwa. Yang membakar emosi. Yang menyulut iri dengki.
Seseorang memiliki lidah yang mampu membuatnya berucap. Namun dia tidak berucap kecuali hal yang penting dan berguna. Dia tidak terlena untuk berbicara berlebihan. Dia tidak terlena untuk membicarakan keburukan orang lain. Lidahnya telah mati untuk berucap hal yang tidak berguna. Lidahnya tak mampu bergerak untuk melontarkan ucapan yang menyakiti orang lain. Lidahnya tak mampu merasakan apa yang bukan haknya.
Seseorang memiliki hidung yang mampu mencium segala bau dan wewangian yang ada. Namun, hidungnya tak mampu mencium segala bau dan wewangian yang menyeretnya ke dalam hasrat duniawi. Hidungnya telah mati untuk mencium yang bukan haknya.
Seseorang memiliki kulit yang mampu merespon segala rangsangan. Namun kulitnya tak mampu merasakan rangsangan-rangsangan yang menyeretnya kepada lembah kenistaan duniawi. Kulitnya tak mampu merasakan sentuhan-sentuhan yang melenakan.
Seseorang memiliki tangan dan kaki lengkap yang mampu digunakan untuk segala kegunaan. Namun kakinya tidak akan melangkah ke arah yang akan merusak tatanan. Kakinya tak mampu bergerak untuk melukai orang lain. Tangannya tak mampu bergerak untuk mencelakai orang lain.
Seseorang yang hidup tapi di dalam kehidupannya dia tidak lagi memiliki keinginan untuk dirinya. Setiap yang dilakukannya bukan untuk hajat dirinya. Dia melakukan sesuatu untuk hajat/kepentingan orang lain dan alam semesta.
Itulah mati sak jeroning urip. Karena orang yang dikatakan hidup secara harfiah adalah orang yang ingin mempergunakan segala indranya untuk menikmati dunia ini untuk dirinya. Sedangkan orang yang telah mati dalam hidupnya, dia tidak lagi menginginkan itu. Karena dia merasa dan tahu sejatinya dia tidaklah ada (jasad).
waw....
putra sang surya....
salam saya haturkan kepada super momod supra tercinta, himalaia. (kayaknya kalo ada emot ini ---> _/|\_ asik)
Mati Sak Jeroning Urip.
Seseorang memiliki mata yang mampu melihat namun tidak tergoda untuk menikmati kemewahan duniawi, tidak tergoda untuk menikmati kemolekan yang bertebaran yang ada. Matanya telah buta terhadap segala hal duniawi. Baginya dunia ini tidak lebih hanya seujung kuku.
Seseorang memiliki telinga yang mampu mendengar namun tidak akan merasa sakit hati bila digunjing, tidak sakit hati bila dihina, dan lain sebagainya. Terlinganya telah tuli terhadap segala sesuatu yang merusak jiwa. Yang membakar emosi. Yang menyulut iri dengki.
Seseorang memiliki lidah yang mampu membuatnya berucap. Namun dia tidak berucap kecuali hal yang penting dan berguna. Dia tidak terlena untuk berbicara berlebihan. Dia tidak terlena untuk membicarakan keburukan orang lain. Lidahnya telah mati untuk berucap hal yang tidak berguna. Lidahnya tak mampu bergerak untuk melontarkan ucapan yang menyakiti orang lain. Lidahnya tak mampu merasakan apa yang bukan haknya.
Seseorang memiliki hidung yang mampu mencium segala bau dan wewangian yang ada. Namun, hidungnya tak mampu mencium segala bau dan wewangian yang menyeretnya ke dalam hasrat duniawi. Hidungnya telah mati untuk mencium yang bukan haknya.
Seseorang memiliki kulit yang mampu merespon segala rangsangan. Namun kulitnya tak mampu merasakan rangsangan-rangsangan yang menyeretnya kepada lembah kenistaan duniawi. Kulitnya tak mampu merasakan sentuhan-sentuhan yang melenakan.
Seseorang memiliki tangan dan kaki lengkap yang mampu digunakan untuk segala kegunaan. Namun kakinya tidak akan melangkah ke arah yang akan merusak tatanan. Kakinya tak mampu bergerak untuk melukai orang lain. Tangannya tak mampu bergerak untuk mencelakai orang lain.
Seseorang yang hidup tapi di dalam kehidupannya dia tidak lagi memiliki keinginan untuk dirinya. Setiap yang dilakukannya bukan untuk hajat dirinya. Dia melakukan sesuatu untuk hajat/kepentingan orang lain dan alam semesta.
Itulah mati sak jeroning urip. Karena orang yang dikatakan hidup secara harfiah adalah orang yang ingin mempergunakan segala indranya untuk menikmati dunia ini untuk dirinya. Sedangkan orang yang telah mati dalam hidupnya, dia tidak lagi menginginkan itu. Karena dia merasa dan tahu sejatinya dia tidaklah ada (jasad).