Mulutnya berhenti mengunyah di suapan ketiga, ada lengkung senyum tipis dibibir dengan gincu merah yang mulai pupus termakan lelahnya jam kerja.
“ Kok bisa sih ? “ Bentuk bibirnya dibuat sangat menggemaskan seperti biasanya mungkin dia masih berusaha menembus pertahananku.
“ Wah nda tau juga sih pokonya ya bisa “ Aku menggaruk kepalaku walau tidak ada rasa gatal sedikitpun.
“ Kaget sih seorang Akang Angga bisa menolak sekuat ini padahal kan biasanya hehehe “ Mata bulatnya mengerling kearah jalanan bilangan Jakarta Barat yang sudah mulai lengang.
“ Hhhh manusia selalu berusaha menjadi lebih baik bukan ? lebih dari itu gimana tadi di kantor ? “ ini bukan mengalihkan bahan pembicaraan tapi memang aku sedikit tidak berselera membahas hal yang sebenarnya sudah dua hari lalu kita bahas di Bandung , aku bertemu April saat ini juga hanya mau membawa Hanphone cadanganku yang dia ambil secara paksa, atau lebih tepatnya aku malas bertengkar gara-gara hal sudah dibahas berulang kali.
“ Hebat juga ya Tamy bisa ngerubah Akang secepat ini kekuatan buku hitam memang luar biasa , oh maaf – maaf tadi nanya kantor kan ya ? menyenangkan seperti biasa , jadi salary man memang beda Kang mulai dari etos kerja dan cara mainnyapun beda, yaaa neng sih suka lagian daripada seusia gini masih joget-joget pulang malam ya mendingan lebih mikirin apa-apa saja yang kita suka kan ? “ April meneguk teh manis hangat yang dipesannya lalu memangku kepalanya dengan kedua tanganya sambil sesekali mengedipkan keuda mata bulatnya ke arahku , astaga sungguh menggemaskan.
“ Syukur lah “
....
...
...
“ Videonya bagus, lebih bagus dari koleksi kita ih curang “ April mengeluarkan Handphone cadanganku lalu memberikannya kepadaku.
“ Eleeeuuhh pasti dihapusin ya ? “
“ Gak juga ha ha malah neng nonton sampai habis semuanya trus udahnya badan jadi panas dingin nahan mmmhh nggg paham laaah “ April menutup wajahnya dengan kedua tangan, entah menutupi wajahnya yang mulai memerah atau pura-pura malu , tetapi masa sih seorang April yang sudah bisa dibilang berusia cukup dewasa dan jejaknya sebagai mantan istriku masih malu-malu menceritakan ini.
“ Apa tidak cemburu lihatnya ? “
“ Cemburu sih, tapi Akang sama Indy kan hanya main fisik tidak bermain hati itu kelihatan loh dari aksi jambak-jambakannya haha aduuuh hot banget sih kalian kok pas Akang masih suami aku nggak galak gitu mainnya malah akunya yang agresif eh , ah sudah Kang ah malu iihh “ April melanjutkan sesi makan kemalamannya walau kebanyakan sih dia hanya menggigit-gigit sendoknya saja sambil terus menggodaku dengan berbagai cara.
“ Sok tahu kata siapa Aku tidak sayang Indy ? “ Sialan kopi sachet yang kupesan masih belum datang juga padahal ingin rasanya aku menyeruput kopi agar supaya lebih tenang .
“ Okee mungkin Indy sayang sama Akang tapi aku yakin akang cuma .... “ April tidak melanjutkan perkataannya ketika dia sadar aku menatapnya dengan begitu tajam .
[ SFX . HP BERGETAR ]
“ Angkat dong kang kali aja Indy nelfon kangen ciee ciee “ Wajah April kini berubah judes sesuai karakter aslinya.
“ Ini Tamy .... bentar “ Aku menggeser tombol call masuk kemudian memijit tombol loud speaker .
[ CUT IN . HP . AUDIO TAMY-ANGGA ]
TAMY : “ Aa dimana “
ANGGA : “ Deket Kost ini lagi makan dulu “
TAMY : “ Tamy baru sampai rumah ya A, capek abis kegiatan langsung latihan tadi sekarang mau bersih-bersih terus mau rebahan, kalau Aa sudah beres makan langsung ke kost kan ? “
ANGGA : “ Iya “
TAMY : “ Makan sebelah mana sih A ? “
ANGGA : “ Ini di bubur deket belokan komplek depan itu lho , oh ya ini Aa makan bareng Kak April “
TAMY : ....................
ANGGA : “ Halo ? Tam ? “
TAMY : “ Ngapain Aa ketemu Kak April lagi kan kemarin juga udah ketemu di Bandung ? “
ANGGA : “ Aa mau ambil Hape Aa kan kemarin udah bilang Hapenya diambil pas di Bandung “
TAMY : “ Iya tapi kan bisa dikirim gojek atau ketemunya siang-siang gitu ah dasar aja si April itu ganjen ya padahal sudah bukan istri Aa lagi “
ANGGA : “ Tam ini Aa loud speaker lho “
TAMY : “ Baguslah biar dia denger lagian sekarang dia udah bukan senior aku lagi , kak April !! denger kan ? coba deh kakak jangan gitu lagi ya sama Aa jangan mentang-mentang lebih tau aa lebih dulu dari aku jadi bisa seenaknya !! “
April tertawa mendengar semua ini lalu mengambil Hapeku.
APRIL : “ Ya maaf Tamy cantiik Aa nya kakak pinjem dulu ya satu jam eheheh “
TAMY : “ Kak !! “
APRIL : “ Bercanda sayaaang lagian kemarin aku ke Bandung juga beneran karena ada kerjaan aja bukan sengaja kejar Aa kamu tapi kalau dapet sih yaa bonus hihi “
TAMY : “ Saya masih sopan ya kak soalnya kak April pernah jadi senior aku tapi kak ini udah keterlaluan, Aa sudah bilang semua kemarin “
APRIL : “ sekali lagi maaf yaaa namanya juga usaha terus masih suka kangen tapi kakak janji kok demi Tamy kakak ga bakalan gini lagi, terus hebat banget siih Tamy bisa bikin Aa super kita ini tahan godaan hahaha “
TAMY : “ Kak janji ya jangan gitu lagi sama Aa ini tamy mohon dengan sangat soalnya walau sekuat apapun pasti ada saja saat-saat Aa rapuh dan aku gak bisa nemenin “
APRIL : “ Gak janji ah lagian kalau kamu sayang jagain dong Aa bukan dari aku itu tuh dari sahabat kamu sendiri yang katanya paling cantik sekarang “
TAMY : “ Tamy lebih takut sama kak April .....”
APRIL : “ Tamy ... jagain Aa ya janji ? kalau gak dijagain Aa nya aku ambil lagi “
TAMY : “ Iya kak, sekarang tolong suruh Aa pulang ya kak please aku gak bakalan tidur dulu sebelum Aa Video Call dari kost “
APRIL : “ Iya iya ini juga udah mau habis makanannya bentar lagi pulang kok , nih Kang kekasihmu nih “
April menyerahkan kembali Hapenya kepadaku kemudian melanjutkan makannya .
TAMY : “ Sayang pulang ya awas !! “
ANGGA : “ Iyaaaaaa “
TAMY : “ cepetaaaann kalau udah sampe kost Vid call pokoknya !! “
ANGGA : “ Iyaaa Baweel “
Telfon dimatikan sepihak, Aku melihat April tertawa geli sambil melap bibirnya dengan tissu .
“ Gimana rasanya punya pacar usia 18 tahun ? “ April mengeluarkan dompetnya kemudian mengambil lembar merah untuk membayar makanannya.
“ Biasa aja lagian awalnya juga gak mau pacaran hhh “
“ Tamy kan cantik Kang jangan denial gitu deh Akang pasti sayang dia juga kan ? “ April beranjak dari tempat duduknya menuju roda bubur tidak lama kemudian dia duduk dan kembali me lap bibirnya lagi kali ini dengan tepian tangannya sendiri.
“ Entahlah mungkin mulai nyaman tapi gak tau juga tapi Tamy hadir disaat yang tepat “
“ Rezekinya Tamy bisa hadir disaat yang tepat dan sialnya aku hanya ada sebagai pelengkap cerita hidup Akang saja dulu “ April tersenyum tapi matanya sedikit meneduh, untuk hal seperti ini April tidak pandai berbohong aku sangat merasakan aura kekecewaannya.
“ Pulang yuk nanti aku kena damprat lagi haha cewek batak memang ya super keraass astaga “
“ Haha rasain, bagus sih memang Akang cocok sama Tamy soalnya Akang keras kepala dan sekarang kena batunya dapet cewek ngeyel , rasaiiiinn haha “
Mobil April terparkir di belokan komplek di pinggir jalan tidak jauh dari tukang bubur, niatnya aku mau langsung menuju motorku tapi April dengan sengaja menggenggam tanganku setengah menyeret tubuh ini menuju mobilnya.
“ Anterin dong takut agak gelap jalannya “ April dengan tergesa menarik-narik tanganku
“ Eh Akang ditunggu Tamy “
“ lima menit aja aaduh masa gak bisa “
“ Gak mauuu “
“ Nah udah sampai kan , bye Aa .... “
Posisi kami masih disamping kiri mobil ketika April secara mendadak memeluku begitu erat dengan nafas tersengal, dengan gerakan halus aku berusaha menolaknya , jangan tertawa kalian serius aku menolaknya.
“ Jangan “ Ujarku
“ Duapuluh detik saja Kang please “ Aku membiarkan April memeluku sedangkan tubuh ini bisa-bisanya hanya diam dengan pikiran menerawang entah kemana bahkan ketika April dengan cepat mengecup bibirku ketika hitungan tepat di duapuluh detik.
“ Bye Kang ..... makasih udah nemenin makan malam aku pulang dulu ya “
“ Iya , hati-hati ... “
April berputar menuju pintu kanan mobil , menyalakan mesinnya kemudian membuka kaca depan sambil berlalu dia melambaikan tangannya , belum terlalu jauh mobil itu melaju kulihat lampu rem nya menyala kemudian aku melihat April mengeluarkan kepalanya dari jendela sambil satu tangannya menunjuk ke langit malam.
“ Kang .... bulannya bagus haha ... bye kang hati – hati “
Aku hanya bisa melambaikan tangan melihat moment itu lalu April kembali memacu mobilnya perlahan meninggalkan aku yang kini hanya bisa melihat kelangit berhias bulan berlalu purnama , sebatang rokok kunyalakan sambil berjalan menuju motorku , aku masih punya pekerjaan rumah yaitu menjawab segala pertanyaan Tamy malam ini bahkan sampai cerita ini kutuliskan aku masih bisa mendengar omelan khas mamak-mamak batak ditelingaku walau akhirnya perlahan melemah kemudian hilang , mungkin dia tertidur kelelahan karena padatnya kegiatan yang dia lalui hari ini .
--- end ---
Thats Why I Love The Moon X Glissando 2020